Kisruh Politik Makin Runyam, Wabup Desak Hentikan Polemik Ketua DPRD dan Bupati Solok

Polemik politik di daerah Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) kian menjadi-jadi. Hal ini dipicu karena tidak harmonisnya hubungan bupati dan ketua DPRD Kabupaten Solok.

Riki Chandra
Selasa, 10 Agustus 2021 | 11:29 WIB
Kisruh Politik Makin Runyam, Wabup Desak Hentikan Polemik Ketua DPRD dan Bupati Solok
Wakil Bupati Solok, Jon Firman Pandu. [Suara.com/ B. Rahmat]

Bantahan Soal Rumah Dinas Ketua DPRD Digembok

Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok, Edisar Dt Manti Basa juga membantah soal pengembokkan rumah dinas Ketua DPRD yang menghebohkan daerah beberapa waktu lalu. Menurutnya, permasalahan itu hanya kesalahpahaman.

"Saya sudah datangi lokasi ternyata dan ternyata petugas Satpol PP ada disitu dan tidak ada digembok. Lagian tidak ada perintah untuk pengembokkan," katanya.

Kalaupun terjadi pengembokan, kata Edisar, itu hanya untuk sementara dikarenakan pada saat itu petugas yang menjaga sedang pergi makan.

Baca Juga:Tak Tahu Menahu Rumah Dinas Ketua DPRD Digembok, Bupati Solok: Saya Mau Fokus Kerja

"Saat itu petugas dan pintu gerbang digembok sementara. Karena di dalam rumah dinas tersebut banyak aset negara," katanya.

Kemudian Edisar juga membantah terkait informasi pencabutan hak Dodi Hendra sebagai Ketua DPRD Solok. Diakuinya, fasilitas-fasilitas tersebut masih atas nama Dodi Hendra.

"Tidak ada hak Ketua DPRD yang dicabut. Yang bersangkutan tetap memakai fasilitas rumah, mobil dinas dan sebagainya," tuturnya.

Diketahui, gerbang pintu Rumah Dinas tersebut ditemukan digembok pada Senin (2/8/2021) pagi. Pengembokkan dilakukan oleh pihak pemkab dengan alasan untuk melindungi aset-aset negara yang ada di dalamnya.

Menyikapi hal itu, Dodi Hendra mengkonfirmasi langsung kepada pihak yang menggembok yakni Kabag Umum dan Kasubag Rumah Tangga Pemkab Solok.

Baca Juga:Heboh Rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok Digembok, Dodi Hendra Siap Tempuh Jalur Hukum

"Saya tadi sudah konfirmas. Alasannya karena Satpol PP (yang menjaga rumah dinas) sedang dirumahkan. Tapi bagaimana dengan orang yang bekerja didalamnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak