Soroti Kisruh Andre Rosiade Vs Bupati Solok, Pengamat: Emosional Tak Selesaikan Masalah

Setiap polemik politik bisa diselesaikan dengan pendekatan politik yang tidak selalu harus ada reaksi konfrontatif.

Riki Chandra
Jum'at, 02 Juli 2021 | 16:49 WIB
Soroti Kisruh Andre Rosiade Vs Bupati Solok, Pengamat: Emosional Tak Selesaikan Masalah
Pengamat politik Sumbar, Najmuddin Rasul. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Pengamat politik Sumatera Barat (Sumbar) Najmuddin Rasul ikut menyoroti kisruh Anggota DPR RI Andre Rosiade dengan Bupati Solok Epyardi Asda yang sedang menjadi perbincangan hangat masyarakat Sumbar.

Polemik dua tokoh nasional dari Sumbar itu berawal dari pernyataan Andre Rosiade yang menyebut perusahaan Epyardi Asda, PT Kaluku Maritama Utama (KMU) 'anak emas' dalam bisnis bongkar muat di Pelabuhan PT Pelindo II saat Rapat Kerja secara virtual antara Komisi VI DPR RI bersama Wakil Menteri BUMN, Kartika Wiroatmodjo, Rabu (30/6/2021) yang disiarkan secara langsung di akun Youtube DPR RI.

Menurut dosen Universitas Andalas (Unand) itu, Andre Rosiade dalam kewenangannya sebagai anggota DPR RI memiliki hak mengoreksi semua hal yang berhubungan dengan tanggungjawab komisinya di DPR. Apalagi, tugas DPR memang sebagai kontrol hingga melahirkan Undang-undang.

"Salah satu yang dimiliki parlemen yaitu melakukan kontrol terhadap tata kelola pemerintahan maupun swasta," katanya kepada SuaraSumbar.id, Jumat (2/7/2021).

Baca Juga:Disentil Andre Rosiade, Bupati Solok Blak-blakan Buka Sejarah Bisnisnya di Pelindo II

Lantas ketika disoroti, pihak pengelola baik pemerintah atau pun pihak swasta harus pula menjelaskan dengan kepala dingin. Dengan kata lain, tidak dengan emosional menerangkan setiap persoalan yang mencuat ke tengah publik.

"Jelaskan dengan bahasa yang baik, sesuai dengan regulasi yang ada. Emosional tidak akan menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah yang baru," katanya.

Menurutnya, setiap polemik politik bisa diselesaikan dengan pendekatan politik yang tidak selalu harus ada reaksi konfrontatif. Apalagi, keduanya (Andre dan Epyardi) adalah tokoh yang harus menjadi panutan masyarakat, khususnya di Sumbar.

"Kalau masalah pribadi, selesaikan secara pribadi dan jangan dipertontonkan. Itu namanya pembodohan politik dan ini termasuk pendidikan politik," tuturnya.

"Seorang politisi harus menjadi panutan bagi masyarakat," sambungnya lagi.

Baca Juga:Bisnisnya Disorot, Bupati Solok Sebut Andre Rosiade Dungu dan Iri dengan Popularitasnya

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyebut Perusahaan Kaluku Maritama Utama (KMU) atas nama pemilik Epyardi Asda yang kini menjabat Bupati Solok sebagai 'anak emas' di Pelindo II.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini