SuaraSumbar.id - Aktivitas erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat mulai menimbulkan fenomena alam yang menarik perhatian warga.
Beberapa warga di sekitar Gunung Marapi melaporkan munculnya hewan-hewan liar seperti babi dan simpai yang turun dari kawasan hutan, diduga untuk menghindari abu vulkanik dan suara dentuman gunung.
Fenomena ini menambah kekhawatiran masyarakat setempat, yang mengaitkannya dengan potensi peningkatan aktivitas erupsi.
Badrun, warga Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, menyaksikan langsung hewan-hewan tersebut turun ke wilayah yang lebih rendah, meskipun tidak sampai memasuki pemukiman.
Baca Juga:Hewan Turun Gunung, Pertanda Marapi Semakin Berbahaya?
“Mungkin hewan-hewan ini terkejut atau berusaha menghindari abu vulkanik, jadi lari ke bawah,” ungkap Badrun, Senin (11/11/2024).
Kejadian ini, menurut Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, mengingatkan warga pada peristiwa serupa sebelum erupsi besar pada Desember 2023, ketika hewan liar juga turun dari hutan.
“Ini menjadi tanda alam bagi kami yang tinggal di kaki Gunung Marapi,” ujarnya.
Fenomena Alam sebagai Tanda Awal
Ahli Geologi dan Vulkanologi, Ade Edward, menuturkan bahwa secara ilmiah, perilaku hewan liar yang turun dari hutan dapat menjadi indikator peningkatan aktivitas gunung berapi.
Baca Juga:Awas! Hujan Lebat Ancam Picu Lahar Dingin Gunung Marapi, BMKG Intensifkan Pemantauan
Menurutnya, hewan-hewan memiliki insting kuat dan sensitif terhadap perubahan alam, termasuk suhu, suara dentuman, dan abu vulkanik.
- 1
- 2