Awas! Hujan Lebat Ancam Picu Lahar Dingin Gunung Marapi, BMKG Intensifkan Pemantauan

"Awan konvektif, terutama jenis Cumulonimbus (Cb), sering memicu cuaca buruk dan berpotensi membawa hujan dengan intensitas tinggi," ujarnya, Sabtu (9/11/2024).

Chandra Iswinarno
Sabtu, 09 November 2024 | 21:16 WIB
Awas! Hujan Lebat Ancam Picu Lahar Dingin Gunung Marapi, BMKG Intensifkan Pemantauan
Puncak Gunung Marapi Sumbar pasca erupsi terjadi pada hari Rabu (6/11/2024) pagi. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), kini intensif memantau pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar Gunung Marapi.

Langkah ini dilakukan setelah status Gunung Marapi meningkat dari waspada menjadi siaga dan disertai dengan peringatan akan potensi hujan lebat yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menjelaskan bahwa pemantauan intensif dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan awan yang berpotensi menimbulkan hujan deras, disertai angin kencang dan petir.

"Awan konvektif, terutama jenis Cumulonimbus (Cb), sering memicu cuaca buruk dan berpotensi membawa hujan dengan intensitas tinggi," ujarnya, Sabtu (9/11/2024).

Baca Juga:Daftar Wilayah Sumbar Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

BMKG memperkirakan Sumbar akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi hingga Desember 2024. Hujan lebat ini berpotensi memicu aliran lahar dingin dari material vulkanik yang berada di puncak Gunung Marapi, yang dapat mengancam keselamatan masyarakat di sekitarnya.

“Jika terjadi hujan deras, tumpukan material vulkanik di atas Gunung Marapi bisa terpicu menjadi banjir lahar dingin,” kata Desindra.

BMKG telah memasang Early Warning System (EWS) untuk mendukung pemantauan intensitas hujan di kawasan rawan bencana di sekitar Marapi.

"Dengan EWS ini, kita bisa segera menyampaikan peringatan kepada masyarakat jika terdeteksi potensi hujan deras atau ekstrem di sekitar Gunung Marapi," jelasnya.

Langkah antisipatif ini juga memungkinkan pihak terkait mengambil tindakan lebih cepat dan memastikan kesiapsiagaan masyarakat setempat.

Baca Juga:Daftar 7 Kecamatan di Pasaman Barat Berpotensi Terdampak Cuaca Ekstrem Hari Ini

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini