Gunung Marapi Siaga! Asap 2.000 Meter, Warga Diminta Waspada

Asap kawah yang membumbung disertai perubahan cuaca dari cerah menjadi mendung menambah dramatis situasi di sekitar gunung yang memiliki sejarah panjang ini.

Chandra Iswinarno
Rabu, 06 November 2024 | 09:07 WIB
Gunung Marapi Siaga! Asap 2.000 Meter, Warga Diminta Waspada
Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) saat mengalami erupsi. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan peringatan terkait peningkatan aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Meskipun status gunung masih berada di Level II atau Waspada, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN, mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas signifikan menunjukkan adanya potensi erupsi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Menurut Wafid, Gunung Marapi kini sering terlihat diselimuti asap tebal berwarna putih, yang beberapa kali disertai letusan abu dengan ketinggian mencapai 2.000 meter di atas puncak.

Asap kawah yang membumbung disertai perubahan cuaca dari cerah menjadi mendung menambah dramatis situasi di sekitar gunung yang memiliki sejarah panjang ini.

Baca Juga:Tanah Datar Mulai Pulihkan 335 Hektare Lahan Sawah Terdampak Banjir Bandang dan Lahar Dingin Gunung Marapi

Selain peningkatan aktivitas visual, data kegempaan juga menunjukkan intensitas yang cukup mengkhawatirkan. Dalam dua pekan terakhir, tercatat tujuh kali gempa letusan, 159 gempa hembusan, dan 22 gempa vulkanik dangkal, bersama puluhan gempa vulkanik dalam dan tremor terus menerus sejak 27 Oktober.

Peningkatan aktivitas ini juga diperkuat dengan adanya gejala inflasi atau penggembungan pada tubuh Gunung Marapi, yang ditunjukkan oleh grafik tiltmeter di Stasiun Batupalano.

Hal ini menandakan adanya tekanan fluida yang meningkat di dalam gunung, yang dapat menjadi indikasi pasokan magma dari kedalaman.

“Emisi gas SO masih terdeteksi rendah, sekitar 24 ton per hari pada 28 Oktober, namun peningkatan tekanan fluida menunjukkan adanya dinamika aktif di bawah permukaan yang dapat memicu erupsi,” ujar Wafid, dikutip hari Rabu (6/11/2024).

Wafid menegaskan bahwa potensi bahaya dari peningkatan aktivitas Gunung Marapi tidak hanya terbatas pada lontaran material dari kawah, tetapi juga abu vulkanik yang dapat terbawa angin ke daerah sekitarnya. Abu ini bisa mengganggu pernapasan serta menimbulkan risiko bagi penerbangan di wilayah tersebut.

Baca Juga:Badan Geologi Sebut Gas SO2 Gunung Marapi di Sumbar Terkendali: Masih Rendah!

Selain itu, material vulkanik yang menumpuk di lereng gunung dapat menjadi lahar ketika hujan turun, yang dapat mengalir ke sepanjang sungai yang berhulu di Gunung Marapi. Risiko lahar dingin ini semakin mengancam keselamatan penduduk di sekitar jalur sungai.

“Kami imbau masyarakat untuk menghindari area dalam radius 3 km dari kawah sebagai langkah preventif menghadapi potensi ancaman ini,” pungkas Wafid, sembari mengingatkan warga agar selalu memantau informasi terkini dari Badan Geologi.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini