Kementan Janji Kebut Optimasi 104 Hektare Sawah Terdampak Banjir Lahar Dingin Kabupaten Agam

Kementerian Pertanian (Kementan) meninjau optimasi areal persawahan yang terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).

Riki Chandra
Rabu, 30 Oktober 2024 | 12:01 WIB
Kementan Janji Kebut Optimasi 104 Hektare Sawah Terdampak Banjir Lahar Dingin Kabupaten Agam
Foto udara alat berat melakukan normalisasi dan optimasi di areal sawah terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (30/10/2024). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Kementerian Pertanian (Kementan) meninjau optimasi areal persawahan yang terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), pada 11 Mei 2024 lalu.

Dalam kunjungannya, Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Atekan, menyampaikan bahwa total luasan sawah yang terkena dampak mencapai 104 hektare.

Menurut Atekan, dari 104 hektare tersebut, terdapat beberapa kategori kerusakan, yaitu rusak berat, sedang, dan ringan. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk segera melaksanakan upaya normalisasi agar lahan pertanian dapat segera pulih.

"Sebetulnya normalisasi ini sudah bisa kita lakukan beberapa waktu lalu, namun terkendala pemetaan, sehingga baru bisa dilaksanakan sekarang," katanya, Rabu (30/10/2024).

Proses pemetaan lahan sawah yang terdampak banjir lahar dingin juga dihadapkan pada tantangan timbunan material, terutama di Nagari (desa) Bukik Batabuah.

Pemetaan ini penting untuk memastikan ketersediaan anggaran dan kelancaran proses optimasi yang sedang berlangsung.

Dalam kunjungannya, Atekan memastikan bahwa seluruh areal persawahan yang rusak akan diperbaiki oleh pemerintah, termasuk 335 hektare sawah di Kabupaten Tanah Datar.

"Pekerjaan untuk optimalisasi areal pertanian di Kabupaten Tanah Datar akan dimulai minggu ini," tegasnya.

Sementara itu, Komandan Korem 032 Wirabraja, Brigadir Jenderal TNI Wahyu Eko Purnomo, mengungkapkan bahwa proses normalisasi areal sawah yang terdampak ditargetkan rampung dalam waktu 50 hari ke depan.

"Kami optimistis bisa menyelesaikan proses ini melalui kerja sama dengan masyarakat, TNI, dan Kementerian Pertanian," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini