Kementan Janji Siapkan Penanganan Lahan Pertanian Rusak Diterjang Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Sejumlah langkah telah disiapkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menangani dampak kerusakan lahan pertanian akibat erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Marapi.

Riki Chandra
Senin, 27 Mei 2024 | 15:58 WIB
Kementan Janji Siapkan Penanganan Lahan Pertanian Rusak Diterjang Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Penampakan lahan pertanian yang rusak akibat banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar. [Dok.Antara/Fandi Yogari]

SuaraSumbar.id - Sejumlah langkah telah disiapkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menangani dampak kerusakan lahan pertanian akibat erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Marapi yang melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar).

"Pertama, pemerintah dalam hal ini Kementan bersama pemerintah daerah menyiagakan brigade alat dan mesin pertanian di tiga kabupaten/kota terdampak yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang," kata Sekretaris Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Ferdinal Asmin, Senin (27/5/2024).

Ferdinal menyampaikan kebutuhan peralatan alat dan mesin pertanian tersebut juga membutuhkan sejumlah peralatan lain di antaranya ekskavator mini, dan traktor untuk menormalisasi lahan pertanian yang tertimbun material erupsi.

Langkah berikutnya yakni melakukan gerakan penanganan dampak bencana bersama masyarakat (terutama petani) melalui gotong royong untuk membersihkan jaringan irigasi, dan lahan yang tertimbun material erupsi agar kembali dapat dibudidayakan.

Baca Juga:Mayoritas KIR Angkutan Pariwisata di Sumbar Mati, Cuma 6 Persen yang Masih Berlaku

"Pemerintah akan menyediakan sarana prasarana produksi pertanian (terutama benih dan pupuk) agar petani dapat menjalankan aktivitas produksi pertaniannya," ujarnya.

Selain itu, dinas terkait juga merinci luas lahan pertanian yang terdampak akibat erupsi sejak pertama kali terjadi pada 3 Desember 2023 hingga disusul banjir lahar dingin pada Sabtu (11/5). Rinciannya padi seluas 4.416,54 Hektare (Ha) dan 1.098,28 Ha tanaman jagung.

Selanjutnya, sambung dia, 155,10 Ha tanaman cabai, 32,60 Ha bawang merah, dan sayur-sayuran seluas 268,55 Ha dengan total keseluruhan 5.971,08 Ha. Dari luas yang terdampak itu, sebanyak 1.180,39 Ha termasuk kategori puso.

Ia mengatakan pemerintah juga telah mengirimkan proposal kepada Kementerian Pertanian terkait sejumlah kebutuhan alat dan mesin pertanian, termasuk bibit-bibit yang dibutuhkan untuk petani.

Kebutuhan itu yakni tiga unit ekskavator, 10 unit traktor, 150 ton benih padi, 20 ton benih jagung, 2.200 saset benih cabai, 50 ton benih bawang merah, 12.390 saset benih tomat dan 594.000 batang ubi jalar.

Baca Juga:Antisipasi Banjir Bandang, 24 Ton Natrium Clorida Sudah Disebar di Langit Sumbar

Tidak hanya itu, kata dia, untuk memulihkan lahan pertanian yang rusak akibat erupsi maupun banjir lahar dingin Gunung Marapi masyarakat di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang juga membutuhkan 6.000 ton pupuk.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan telah menyiapkan bantuan pertanian senilai Rp33,34 miliar sebagai upaya meningkatkan pertanian di Sumbar termasuk untuk membantu korban banjir dan tanah longsor yang ada di Kabupaten Agam. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini