Antisipasi Banjir Bandang, 24 Ton Natrium Clorida Sudah Disebar di Langit Sumbar

Sebanyak 24 ton natrium clorida (NaCl) telah disebar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Sumatera Barat.

Riki Chandra
Senin, 27 Mei 2024 | 14:12 WIB
Antisipasi Banjir Bandang, 24 Ton Natrium Clorida Sudah Disebar di Langit Sumbar
Petugas bersiap menyebar Natrium Clorida atau NaCl pada operasi teknologi modifikasi cuaca di langit Sumatera Barat. [Dok.Antara/BNPB]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 24 ton natrium clorida (NaCl) telah disebar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) dilakukan untuk mempercepat penanggulangan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera Barat (Sumbar).

"Memasuki hari ke-10 operasi TMC, tim telah menyebar 24 ton natrium clorida di langit Sumatera Barat dengan 24 sorti selama kurun waktu 54 jam 21 menit," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dikutip Senin (27/5/2024).

Menurut Abdul Muhari, upaya penanganan darurat banjir lahar dingin dan tanah longsor di wilayah Provinsi Sumbar terus dimaksimalkan pemerintah, termasuk lewat operasi rekayasa cuaca. TMC ditujukan untuk memindahkan bibit-bibit awan hujan ke laut lepas.

Operasi TMC dilaksanakan berdasarkan pertimbangan prakiraan cuaca wilayah di Ranah Minang yang masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

BNPB menyiagakan satu unit pesawat caravan PK-SNN sebagai kendaraan operasional yang ditempatkan di Bandara Internasional Minangkabau.

Pada Sabtu (25/5) operasi TMC hanya dapat dilaksanakan sebanyak satu sorti penerbangan akibat adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat provinsi itu, yang menyebabkan kondisi keawanan cenderung belum berpotensi untuk disemai hingga siang hari.

Untuk mengantisipasi terjadinya hujan intensitas sedang yang mengancam wilayah Sumbar bagian timur laut saat sore menjelang malam hari, penyemaian dilakukan di sore hari.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menargetkan sebanyak 30 ton garam ditabur ke langit sekitar wilayah Gunung Marapi Sumbar dalam operasi modifikasi cuaca untuk pengendalian dampak bencana di daerah itu.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto mengatakan rekayasa cuaca tersebut akan terus dilakukan pemerintah hingga 29 Mei 2024, untuk menanggulangi dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) lalu. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini