Majukan Pendidikan, Guru-guru di Payakumbuh Dituntut Melek Digital

Masyarakat penganut peradaban batu yang tidak mampu beradaptasi tersingkir dan terasingkan ketika teknologi logam lahir.

Riki Chandra
Selasa, 01 Agustus 2023 | 16:28 WIB
Majukan Pendidikan, Guru-guru di Payakumbuh Dituntut Melek Digital
Bimtek Creative Learning in Digital Age untuk guru SMA/SMK se-Kota Payakumbuh. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Masyarakat penganut peradaban batu yang tidak mampu beradaptasi tersingkir dan terasingkan ketika teknologi logam lahir. Kini, zaman digital datang dengan segala teknologinya, dan manusia harus bisa beradaptasi jika tak ingin terpuruk lebih dalam.

Hal itu dinyatakan guru sejarah SMA Raudathul Jannah Payakumbuh, Devis Adeviyoza saat membahas merasuknya teknologi digital ke dalam kehidupan masyarakat kontemporer, termasuk dunia pendidikan.

"Kita akan tersingkir dan terasing, masyarakat kita, murid-murid kita, jika memalingkan muka dari perkembangan dunia saat ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2023).

Devis bersama ratusan guru SMA se-Kota Payakumbuh tengah mengikut Bimbingan Teknis (Bimtek) Creative Learning in Digital Age tahap III di Pusako Hotel, Bukittingi, 5 Mei 2023 lalu.

Baca Juga:Bimtek Creative Learning in Digital Age 2023, Wujudkan Mimpi Payakumbuh Kota Pendidikan Berbasis Digital

Menurutnya, Bimtek semacam ini penting untuk diikuti oleh tenaga pendidik. Dalam konteks mata pelajaran yang diampunya, ia melihat masih banyak tools digital yang mesti ia kenal dan kuasai demi membuat murid lebih menggemari pelajaran sejarah.

“Jika sejarah diajarkan dengan cara yang membuat murid mudah bosan, sejarah akan  diabaikan, dan kita akan kehilangan pijakan lalu bingung menatap masa depan,” kata Devis lagi.

Datangnya era digital telah membuat media pembelajaran menjadi tersebar dan beragam. Siswa bisa dengan mudah mengakses berbagai situs dan kanal vidio cara memperbaiki gadget, belajar coding, algoritma media, dsb, tanpa harus bergantung penuh pada pendidikan formal. Sekolah kini bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.

Guru-guru SMK di Payakumbuh, menyadari hal tersebut. Menurut Rizky Rahmayeni, guru SMK Taman Siswa Payakumbuh, siswanya memang lebih mengenal dunia digital dibanding kebanyakan guru.

“Kadang anak didik lebih pintar daripada kita, pengetahuan dan wawasannya luas. Jika kita ketinggalan (dalam pengetahuan dunia digital), maka akan makin susah proses pembelajarannya. Siswa kita sudah mengerti banyak hal, dan itu harus kita imbangi,” kata guru matematika berusia 33 tahun itu, saat diwawancara Desember 2022 lalu.

Baca Juga:Ratusan Guru Payakumbuh Ikut Bimtek Creative Learning in Digital Age 2023 di Bukittinggi, Ini Pesan Ketua DPRD Sumbar

Novri Rezky, guru dari SMK 3 Payakumbuh mengungkapkan hal senada. Menurutnya, pengetahuan guru soal dunia digital memang harus mengimbangi pengetahuan siswa. Guru muda berusia 30 tahun ini mengatakan bahwa kini persoalannya adalah bagaimana memage pengetahuan anak didik tersebut.
 
Seperti Devis, Ryzki dan Novri adalah peserta rangkaian Bimtek Creative Learning in Digital Age untuk guru SMA/SMK se-Kota Payakumbuh yang telah berlangsung sejak November 2022 lalu. Akhir Juli 2023 ini, Bimtek Creative Learning in Digital Age telah memasuki tahap IV.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini