Selain tempat beribadah yang representatif, Masjid Raya Sumbar juga memiliki menara setinggi 80 meter. Menjajal ketinggian itu, pengunjung bisa menikmati dengan menggunakan lift yang sebentar lagi akan direalisasikan pemakaiannya untuk umum.
"Di sini juga ada gedung LKAAM, gedung Bundo Kanduang yang bisa dijadikan objek wisata," jelasnya.
![Menara setinggi 80 meter mempercantik Masjid Raya Sumbar. [Suara.com/B. Rahmat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/10/11661-menara-masjid-raya-sumbar.jpg)
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan melaunching beberapa organisasi Islam yang berkantor di Masjid Raya Sumbar. Di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Wakaf Indoensia (BWI) dan lainnya. "Semuanya akan berperan mensyiarkan agama Islam," bebernya.
Untuk diketahui, pembangunan Masjid Raya Sumbar diawali dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 dan tuntas pada 4 Januari 2019. Sedangkan total biaya pembangunannya mencapai Rp 325–330 miliar yang sebagian besar berasal dari APBD Sumbar.
Baca Juga:Polemik Tol Padang-Pekanbaru, DPRD Sumbar Segera Panggil Gubernur Mahyeldi
Menurut rencana awal, Masjid Raya Sumbar akan dibangun dengan biaya sedikitnya Rp 500 miliar karena rancangannya di desain dengan konstruksi tahan gempa.
Kerajaan Arab Saudi pernah mengirim bantuan sekitar Rp500 miliar untuk pembangunan masjid, tetapi karena terjadi gempa bumi pada 2009, peruntukan bantuan dialihkan oleh pemerintah pusat untuk keperluan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.
Kontributor : B Rahmat