Rest Area Tol Padang-Sicincin Bernuansa Minangkabau, Ini Alasannya

PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) resmi merampungkan pembangunan dua rest area Tol Padang-Sicincin yang mengusung arsitektur rumah adat Minangkabau.

Riki Chandra
Jum'at, 18 Juli 2025 | 13:56 WIB
Rest Area Tol Padang-Sicincin Bernuansa Minangkabau, Ini Alasannya
Foto udara rest area Jalan Tol Padang-Sicincin. [Dok. Antara]

SuaraSumbar.id - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) resmi merampungkan pembangunan dua rest area Tol Padang-Sicincin yang mengusung arsitektur rumah adat Minangkabau.

Proyek ini tidak hanya menghadirkan fasilitas istirahat yang nyaman, tetapi juga menjadi ikon baru dalam memperkenalkan budaya Sumatera Barat kepada pengguna jalan tol.

"Alhamdulillah pembangunan rest area ini sudah selesai 100 persen dengan desain arsitektur rumah adat Minangkabau," ujar Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya, dikutip dari Antara, Jumat (18/7/2025).

Dua rest area Tol Padang-Sicincin tersebut berlokasi di STA 23+000, masing-masing di jalur A (arah Padang menuju Sicincin) dan jalur B (arah Sicincin ke Padang).

Keduanya merupakan rest area tipe A yang dilengkapi berbagai fasilitas, mulai dari masjid, toilet umum dan difabel, klinik, bengkel, kantor pengelola, hingga food court yang mampu menampung 16 tenant UMKM, satu minimarket, dan lahan untuk SPBU.

Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas, jalur A menyediakan area parkir untuk 212 kendaraan golongan I dan 57 kendaraan golongan II hingga V. Sementara jalur B memiliki kapasitas parkir untuk 213 kendaraan golongan I dan 59 kendaraan golongan II hingga V.

Beroperasinya Jalan Tol Padang-Sicincin sejak Mei 2025 diharapkan tak hanya memperlancar mobilitas masyarakat, tetapi juga meningkatkan perekonomian wilayah sekitar serta memperkenalkan kekayaan budaya dan kuliner khas Minang kepada pengunjung dari berbagai daerah.

Aditya menjelaskan bahwa pembangunan rest area Minangkabau ini merupakan bentuk kepedulian HKI terhadap pelestarian kearifan lokal. Bangunan food court dirancang dengan gaya arsitektur neo-vernacular, memadukan material modern dengan ornamen khas Minangkabau seperti mahkota, dada kelelawar, sirip ikan, dan ukiran tradisional.

"Seluruh material tersebut diproduksi perajin lokal," katanya.

Ia menambahkan, HKI turut melibatkan ahli gonjong (atap lancip khas Minangkabau) dan pembuat ampig (dinding tepi rumah) demi menjaga keaslian desain.

Langkah ini mencerminkan komitmen HKI yang tak hanya membangun secara fisik, tetapi juga merawat warisan budaya Minang. Keberadaan rest area bernuansa Minangkabau ini diproyeksikan menjadi daya tarik baru di Tol Padang-Sicincin, serta menambah kenyamanan dan pengalaman berkendara bagi masyarakat yang melintas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?