SuaraSumbar.id - Bupati Solok Epyardi Asda menegaskan tidak tahu menahu soal pengembokkan rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar). Dia pun meradang jika persoalan tersebut dikait-kaitkan dengan dirinya selaku kepala daerah.
Menurut Epyardi Asda, segala persoalan dengan Ketua DPRD Kabupaten Solok nyaris dimuarakan kepada dirinya selaku bupati. Padahal, dia pun baru mengetahui kejadian tersebut setelah heboh dan saat itu dia sedang bekerja.
"Demi Allah, demi Rasulullah, saya tidak tau menahu soal ini. Saya juga kaget. Tadi saya sedang ke lapangan melakukan penanaman bibit unggul dikelompok tani. Saya minta jangan membawa nama bupati terus," katanya kepada SuaraSumbar.id, Senin (2/8/2021).
Epyardi menegaskan, bupati tidak memiliki hak mencampuri urusan rumah tangga DPRD. Sebab, eksekutif dan legislatif telah memiliki tugas dan fungsi masing-masing.
"Saya tidak tahu menahu soal ini. Bupati punya hak sendiri, dewan juga memiliki hak sendiri. Saya mau fokus kerja. Saya tidak mau mengurus urusan 'tetek bengek' seperti itu," tuturnya.
Usai mendapat laporan tersebut, kata Epyardi, dia langsung memerintahkan Sekda, Asisten II dan pihak terkait ke lapangan untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi.
Selain itu, Bupati Solok juga akan melaporkan persoalan ini ke pihak kepolisian lantaran namanya diseret-seret dalam persoalan yang sama sekali tidak diketahuinya.
"Saya laporkan saja ke polisi lagi soal mengapa saya selalu dibawa-bawa. Bupati tidak tahu apa-apa (soal pengembokkan)," katanya lagi.
Sementara itu, Plh Sekda Kabupaten Solok Edisar juga mengaku kaget mendengar berita pengembokkan rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok itu. Menurutnya, rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok dalam keadaan kosong.
Baca Juga: Heboh Rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok Digembok, Dodi Hendra Siap Tempuh Jalur Hukum
"Kami sudah meninjau ke lokasi. Rumah dinas sedang kosong dan ketua DPRD belum menghuni rumah itu sampai saat ini," katanya dalam rilis resmi Pemkab Solok.
Edisar menegaskan, Pemkab Solok tidak pernah memerintahkan siapa untuk menyegel atau pun menggembok rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok.
"Kemungkinan berita beredar saat petugas jaga pergi makan siang atau ada keperluan lain, sehingga saat Ketua DPRD datang tidak menemukan satu orang pun," katanya.
Edisar berharap semua persoalan yang merebak di Kabupaten Solok cepat selesai. Dengan kata lain, tidak mengait-ngaitkan persoalan dengan permasalahan bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Solok.
Sebelumnya, pintu pagar rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat, ditemukan dalam keadaan digembok, Senin (2/8/2021). Informasinya, pengembokkan itu dilakukan oleh Pemkab Solok untuk melindungi aset-aset negara di dalam rumah tersebut.
Kabar pengembokkan rumah dinas itu dibenarkan Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra. Menurutnya, setelah kejadian tersebut diketahui, gembok rumah dinas pun dilepaskan.
Berita Terkait
-
Ketua DPRD Kabupaten Solok Dilaporkan Ancam THL, Polda Sumbar: Tak Ada Unsur Pidana
-
Stok Vaksin Covid-19 Ludes, Bupati Solok: Bukti Antusias Masyarakat Tinggi
-
Bantah Rampas Tanah Warga, Ketua DPRD Kabupaten Solok: Saya Punya Surat Jual Beli
-
Ketua DPRD Kabupaten Solok Dipolisikan, Dugaan Kasus Perampasan Tanah
-
Dipoliskan Ketua DPRD Soal Pencemaran Baik, PH Bupati Solok: Itu Bukan Pidana
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- 32 Tahun Bungkam, Mantan Suami Ancam Bongkar 'Kartu AS' Yuni Shara Usai Dituduh KDRT
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
Pilihan
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
Terkini
-
Sumbar "Pasar" Rokok Ilegal: 15 Juta Batang Rokok Tanpa Cukai Dimusnahkan, Negara Rugi Rp 14,6 M
-
Kematian Tragis Warga Solok di Malam Pesta Nikah: Diduga Dianiaya, 2 Pelaku Diciduk!
-
Penyegelan Kantor KONI Sumbar Berujung ke Polisi, Ketua Sebut Ada Unsur Pidana!
-
Dorong Ekonomi Kreatif, Indosat Perkuat Digitalisasi UMKM Batik di Solok
-
Gubernur Sumbar Wanti-wanti Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Warga Jangan Terprovokasi!