SuaraSumbar.id - Pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat pada triwulan kedua tahun 2024 mencatatkan kenaikan sebesar 4,71 persen, didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,31 persen secara tahunan.
Kontribusi dari konsumsi rumah tangga ini mencapai 53 persen dari keseluruhan struktur ekonomi daerah, menurut data terbaru.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Sumatra Barat, Mohamad Abdul Majid Ikram, menekankan pentingnya keseimbangan antara konsumsi dan investasi untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
“Sementara konsumsi rumah tangga menunjukkan tren yang positif, kami juga mendorong peningkatan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk dari diaspora Minang yang sukses,” ujar Ikram, Senin (12/8/2024).
Baca Juga:KPU Padang Panjang Tetapkan 44.360 Pemilih dalam DPS Pilkada 2024
Upaya untuk menarik investasi tersebut akan dilakukan melalui promosi potensi regional dan penyelenggaraan business matching, sebagai respons terhadap stagnansi investasi yang tercatat dalam beberapa tahun terakhir di Sumatra Barat.
Sementara itu, peningkatan dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi sebesar 2,77 persen menunjukkan perbaikan persepsi investor pasca pemilu, meskipun pertumbuhan ini masih tertahan oleh kontraksi dalam Konsumsi Pemerintah sebesar -0,46 persen, yang dipengaruhi oleh penurunan realisasi belanja modal pemerintah.
Gejolak geopolitik global juga berdampak pada ekspor dan impor, dengan penurunan permintaan terhadap komoditas ekspor utama seperti karet dan fluktuasi harga minyak dunia.
"Pertumbuhan ekonomi ini, meskipun didorong oleh konsumsi rumah tangga, masih perlu didukung oleh peningkatan investasi untuk memastikan pembangunan yang berkesinambungan," tambah Ikram, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, investor, dan masyarakat.
Kontributor : Rizky Islam
Baca Juga:Sumatera Barat Catat Deflasi Signifikan pada Juli 2024, Daya Beli Masyarakat Meningkat