Ba Jaguang dari Ranah Minang, Perkuat Ketahanan Pangan Nasional di Tengah Krisis Pasokan!

Program ketahanan pangan nasional mendapat suntikan semangat baru dari Ranah Minang melalui inisiatif Ba Jaguang: Dari Ranah Minang untuk Ketahanan Pangan Indonesia.

Riki Chandra
Kamis, 24 Juli 2025 | 18:16 WIB
Ba Jaguang dari Ranah Minang, Perkuat Ketahanan Pangan Nasional di Tengah Krisis Pasokan!
Program ketahanan pangan “Ba Jaguang" di Sumbar. [Suara.com/ B Rahmat]

SuaraSumbar.id - Program ketahanan pangan nasional mendapat suntikan semangat baru dari Ranah Minang melalui inisiatif “Ba Jaguang: Dari Ranah Minang untuk Ketahanan Pangan Indonesia” yang diresmikan pada Kamis (24/7/2025).

Inisiatif ini merupakan kolaborasi lintas sektor antara PT Mekar Agrifin Teknologi (Paten Mekar Tani), Polda Sumatera Barat (Sumbar), Pemprov, dan PT Mekar Investama Teknologi (MEKAR) selaku fasilitator dan penghubung strategis.

Dalam upaya menjawab tantangan ketahanan pangan nasional, program ini memfokuskan pada pengembangan ekosistem pertanian jagung yang terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal. MEKAR turut menghadirkan investor luar negeri ke Padang sebagai bentuk dukungan nyata terhadap penguatan pertanian di Sumatera Barat.

Direktur Utama Paten Mekar Tani, Ari Irpendi Putra, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor.

“Ketahanan pangan bukan semata tugas pemerintah, melainkan kolaborasi semua pihak, termasuk swasta, penegak hukum, dan petani sebagai pelaku utama di lapangan,” ujarnya.

Sementara CEO MEKAR, Pandu Aditya Kristy, menyampaikan bahwa program ini merupakan peran konkret fintech pertanian dalam pembangunan nasional.

“Pendanaan terbaik adalah yang berdampak. Ini adalah bentuk nyata kontribusi fintech dalam mendorong pertanian produktif dan ketahanan pangan nasional,” katanya.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai bahwa ketahanan pangan mencakup aspek produksi hingga kemitraan berkeadilan bagi petani.

“Kami berharap model ini bisa direplikasi di daerah lain untuk memperkuat kemandirian pangan,” katanya.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menyoroti pentingnya kontribusi program ini terhadap target nasional. Ia mengungkapkan bahwa kebutuhan jagung nasional masih defisit 1,2 juta ton.

Dengan rencana penanaman 1.000 hektare pada Agustus 2025, diperkirakan hasil panen sebesar 7 ton per hektare dapat menutup sebagian besar kekurangan tersebut.

Saat ini, lahan seluas 3.000 hektare telah tersedia untuk tahap awal. Target jangka panjang adalah optimalisasi hingga 200.000 hektare, termasuk lahan sawit tumpangsari. Seluruh proses akan dimonitor melalui sistem aplikasi berbasis data.

“Semua lahan akan kita data. Dengan teknologi, kita tahu pasti siapa pemilik, luas lahan, produksi, dan kebutuhan. Ini kunci perencanaan pangan nasional yang akurat,” jelas Gatot.

Langkah kolaboratif ini menegaskan bahwa dari Ranah Minang, solusi nyata untuk ketahanan pangan nasional sedang dibangun melalui pendekatan yang modern, inklusif, dan berdampak luas.

Kontributor : B Rahmat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini