SuaraSumbar.id - Dalam pandangan Islam, sakit tidak hanya dilihat sebagai kondisi fisik yang menimpa seseorang, tetapi juga sebagai bentuk ujian dari Allah SWT.
Ujian ini dapat menimpa siapa saja tanpa memandang usia, mulai dari balita hingga orang tua.
Bagi umat Islam, ada beberapa hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman sakit, termasuk sebagai penebus dosa, pengangkat derajat, dan sarana introspeksi diri.
Sakit dianggap sebagai salah satu cara Allah SWT untuk menghapus dosa dan kesalahan seseorang.
Baca Juga:Mengatasi Amarah: Panduan Doa untuk Meredam Emosi
Selain itu, sakit juga bisa menjadi alat untuk meningkatkan kebaikan dan derajat seseorang di akhirat.
Menurut ajaran Islam, ketika seseorang sakit, ini adalah bukti bahwa Allah menginginkan kebaikan untuk hamba-Nya dan menjadi kesempatan untuk kembali lebih dekat kepada-Nya.
Dalam kondisi sakit, aktivitas sehari-hari mungkin terganggu karena tubuh menjadi lemah. Namun, kesembuhan tidak hanya bergantung pada pengobatan medis tetapi juga pada izin Allah SWT.
Oleh karena itu, selain berobat, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebagai sarana memohon kesembuhan dari Allah.
Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah Saw ketika mengalami sakit adalah:
Baca Juga:Keutamaan Sholat Tahajud dalam Islam dan Doa yang Dianjurkan
بِسْمِ اللهِ اَعُوْذُبِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَآ اَجِدُ وَاُحَاذِرُ
Bismillahi a'udzubillaahii wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru.
Artinya: "Dengan nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kudrat-Nya dari kejahatan penyakit yang aku derita dan aku takuti."
Doa ini merupakan sarana spiritual bagi umat Islam untuk memohon perlindungan dan kesembuhan dari Allah SWT, sekaligus mengingatkan bahwa segala kesembuhan datang dari-Nya.
Sebagai tambahan, setelah sembuh, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan melalui olahraga dan konsumsi makanan bergizi untuk mencegah penyakit kembali menyerang.
Kesadaran untuk menjaga kesehatan dan kekuatan fisik merupakan bagian penting dari menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari dalam Islam.
Kontributor : Rizky Islam