SuaraSumbar.id - Doa untuk orang yang teraniaya memiliki makna dan keistimewaan yang sangat dalam.
Doa ini merupakan permohonan kepada Allah SWT untuk memperoleh pertolongan dalam menghadapi kesulitan, serta memohon agar hati menjadi lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi cobaan.
Doa ini juga diarahkan untuk meminta agar Allah mengampuni dan menyadarkan orang yang telah melakukan aniaya.
Ada dua doa khusus yang sering dipanjatkan oleh umat Muslim dalam situasi ini:
Baca Juga:Doa Haul Jamak: Mengenang dan Mendoakan Arwah Sebelum Ramadhan
Doa untuk Orang yang Teraniaya:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ
Amman yujiibul mudhtharra idzaa da’aahu wayaksyifussuu-a wayaj’alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma’allahi qaliilaa maa tadzakkaruun.
Artinya: “Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya).” – (QS 27:62)
Doa untuk Orang yang Jahat kepada Kita:
Baca Juga:Doa Menyantuni Anak Yatim: Menggapai Berkah dan Rahmat Allah SWT
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الله حِجَابٌ
Wataqida’ watalmadh ‘aumi gainnahu laysabaynahaa qa baynallaha khijaabu.
Artinya: “Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” – (H.R. Bukhori dan Muslim)
Doa ini tidak hanya merupakan sarana spiritual untuk mencari kekuatan dan kesabaran, tapi juga merupakan pengingat bahwa dalam setiap kesulitan, ada harapan dan pertolongan dari Allah SWT.
Keistimewaan doa ini terletak pada keikhlasan dan ketulusan hati dalam memanjatkan doa, terutama ketika seseorang merasa tertekan atau sedih.
Doa ini didasarkan pada riwayat hadist shahih dan ajaran Al-Quran, memberikan petunjuk tentang bagaimana menghadapi situasi sulit dengan sabar dan bijaksana.
Kontributor : Rizky Islam