SuaraSumbar.id - Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) diminta waspada dengan potensi lahar yang dapat terjadi saat musim hujan.
"Ini harus diwaspadai masyarakat yang tinggal sekitar Gunung Marapi, dengan cara mengungsi ke lokasi aman saat potensi lahar terjadi," kata
Bupati Agam Andri Warman, Rabu (10/1/2023).
Ia meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari puncak erupsi.
Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan. Serta perlengkapan lainnya untuk menutupi mata dan kulit.
Baca Juga:Tipe Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Berubah, PVMBG Ingatkan Soal Bahayanya
Selain itu, agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," katanya.
Ia menambahkan, imbauan itu dalam menyikapi naiknya tingkat aktivitas Gunung Marapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Naiknya tingkat aktivitas terhitung dari 9 Januari 2024 pukul 18:00 WIB, dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini.
Baca Juga:Gunung Marapi di Sumbar Level III Siaga, PVMBG Sebut Potensi Bahaya Gas Beracun
"Kita melakukan rapat dengan pihak terkait dalam menyikapi status Gunung Marapi tersebut," katanya. (Antara)