Pertama di Indonesia, Sumbar Bakal Gelar Festival Warisan Budaya Tak Benda di Limapuluh Kota dan Payakumbuh

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Dinas Kebudayaan bersama DPRD Sumbar bakal menggelar Festival Warisan Budaya Tak Benda.

Riki Chandra
Senin, 04 September 2023 | 17:34 WIB
Pertama di Indonesia, Sumbar Bakal Gelar Festival Warisan Budaya Tak Benda di Limapuluh Kota dan Payakumbuh
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah. [Suara.com/B Rahmat]

SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Dinas Kebudayaan bersama DPRD Sumbar bakal menggelar Festival Warisan Budaya Tak Benda. Kegiatan itu akan berlangsun pada tanggal 12-17 Oktober 2023 di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah mengatakan, kegiatan itu nantinya bakal menampilkan warisan budaya tak benda Indonesia yang telah ditetapkan baik oleh Unesco atau nasional.

"Ada pertunjukan, pameran kuliner dan demo masak, pameran manuskrip, permainan anak nagari, pemutaran film dan warisan budaya, tour budaya serta nominasi Intangible Cultural Heritage (ICH) ke UNESCO," katanya, Senin (4/9/2023).

Menurutnya, Disbud Sumbar setiap tahunnya terus melakukan kegiatan-kegiatan pelestarian dan aktivasi budaya. Semua kegiatan kita bertujuan merepresentasikan dan melestarikan warisan budaya benda dan tak benda.

Baca Juga:Sorot Pemerataan Bansos, DPRD Sumbar Sebut Sedikit Penduduk Miskin Ekstrem yang Tersentuh

"Festival Warisan Budaya Tak Benda ini diharapkan dapat merangsang masyarakat untuk semakin menggali kembali aspek kebudayaan daerah," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, ide penyelenggaraan festival ini berawal dari diskusi dan forum-forum yang ia gelar bersama akademisi serta penggiat budaya.

"Ketika kita fokus dengan pariwisata, maka yang harus menjadi penggerak untuk pariwisata ini adalah budaya. Pariwisata Sumbar baru bisa menggeliat jika kita kembangkan dengan optimal budayanya," tuturnya.

"Kemudian pariwisata Sumbar tidak boleh hanya terkonsentrasi pada kekayaan alam. Sebab, daerah lain hingga negara lain juga memilikinya, untuk itu budaya di Ranah Minang harus menjadi akar untuk memunculkan geliat pariwisata," katanya lagi.

Sedangkan Kurator festival Warisan Budaya Tak Benda, S. Metron mengungkapkan, sekitar 20 pertunjukan warisan budaya tak benda, baik itu dari mancanegara, provinsi lain di Indonesia, dan yang utama ialah kebudayaan asli Sumbar, baik itu kesenian hingga kuliner tradisional.

Baca Juga:Festival Silat Tradisi Nusantara di Ranah Minang Bakal Diramaikan 7 Provinsi, Ketua DPRD Sumbar: Lanjutan Musyawarah Tuo

"Untuk luar negeri, kita sudah mengundang beberapa negara prioritas, yaitu Mesir, India, Korsel, Turki dan Turkmenistan punya warisan budaya tak benda masing-masing yang akan ditampilkan di festival ini," bebernya.

Diungkapkannya, negara tetangga sudah menyatakan konfirmasi dan kesediaan hadir di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota, yaitu India, Philipina, Malaysia dan Singapura.

"Dari provinsi lain di Indonesia, tiga daerah sudah mengkonfirmasi kehadirannya, yaitu Aceh, Riau dan Bali. Saat ini hanya Jawa Barat dan Jawa Tengah yang belum mengkonfirmasi kehadirannya," jelasnya.

Metron menyebutkan, 10 warisan budaya tak benda dari Sumbar yang akan ditampilan nantinya ialah Sijobang dari Lima Puluh Kota, musik Sikatuntuang dari Payakumbuh, Dikia Pano dari Pasaman, Gamaik dari Kota Padang.

"Lalu ada Ulu Ambek dari Padang Pariaman, Tari Tanduak dari Sijunjung, Tari Toga dari Dharmasraya, Pasambahan dari Tanah Datar, Batombe dari Solok Selatan dan Tari Kain dari Pesisir Selatan," pungkasnya.

Kontributor : B Rahmat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini