Ribuan Rumah Terendam, Banjir Pesisir Selatan Diduga Akibat Illegal Logging

"Ini akibatnya hutan ditebang secara liar, banjir melanda sebuah negeri di ujung Pesisir," kata Ketua Partai PPP Pessel itu.

Riki Chandra
Senin, 29 Maret 2021 | 20:07 WIB
Ribuan Rumah Terendam, Banjir Pesisir Selatan Diduga Akibat Illegal Logging
Banjir yang melanda dua kecamatan di Pesisir Selatan. [ist]

Seperti diketahui, banjir merendam dua kecamatan di Pesisir Selatan pada Minggu (28/3/2021) malam. Banjir ini dipicu hujan deras yang menyebabkan meluapnya aliran Batang Tapan.

Dua kecamatan yang terendam banjir yakni, Kecamatan Basah Ampek Hulu (BAB) Tapan, dan Ranah Ampek Hulu (Ranhul) Tapan.

Ada lima nagari yang direndam banjir di Kecamatan Basah Ampek Hulu. Masing-masing, Nagari Tapan, Nagari Koto Anau Tapan, Nagari Batang Arah Tapan, Nagari Tanjuang Pondok Tapan, Nagari Dusun Baru Tapan, dan Nagari Batang Betung Tapan. Sedikitnya, ada 250 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir tersebut.

Sedangkan di Kecamatan Ranhul Tapan, ada 4 nagari yang terdampak banjir. Masing-masing, Nagari Talang Balarik Tapan, Nagari Limo Puruik Tapan, Nagari Kampuang Tengah Tapan dan Nagari Binjai Tapan.

Baca Juga:Pertalite Langka di Pesisir Selatan, Sopir dan Nelayan Mengeluh

Informasinya, ada sekitar 901 unit rumah warga dengan 3.789 jiwa di Kecamatan Ranhul Tapan yang terendam banjir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak