Hajar Siswa MAN Bukittinggi hingga Tewas, Pelajar SMA Terancam 12 Tahun Bui

Para pelajar perlu diberikan pembinaan, baik dari orang tua, guru atau dari pihak eksternal dari yaitu kepolisian dan tokoh masyarakat.

Riki Chandra
Senin, 08 Februari 2021 | 16:28 WIB
Hajar Siswa MAN Bukittinggi hingga Tewas, Pelajar SMA Terancam 12 Tahun Bui
Ilustrasi police line [Shutterstock]

SuaraSumbar.id - Seorang siswa Madrasah Aliah Negeri (MAN) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), tewas usai dipukuli seorang siswa SMA. Diduga, perkelahian tersebut dipicu motif asmara.

Siswa MAN yang malang itu berinisial KK (17). Informasinya, dia meninggal dunia usai dipukul beberapa kali di bagian kepala oleh pelaku berinisial NR (17) pada Sabtu (6/2/2021).

Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Chairul Amri Nasution mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, pelaku berinisial NR dijerat Pasal 80 ayat (3) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Jo UU Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

"Pelaku terancam 12 tahun penjara. Penyidikan masih berlanjut dan untuk pelaku telah kami lakukan penahanan badan selama tujuh hari di sel tahanan khusus anak Mapolres Bukittinggi," katanya, Senin (8/2/2021).

Baca Juga:Sehari, Polda Sumbar Berikan 5.433 Kali Teguran untuk Pelanggar Prokes

Terpisah, Kabid Humas Polda Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, perkelahian pelajar yang sampai berujung maut ini merupakan salah satu bentuk kurangnya kendali orang tua terhadap prilaku anak.

"Para pelajar yang masih muda, dan labil, cenderung senang melakukan perbuatan melawan hukum terutama bersama teman-temannya," katanya.

Menurut Satake, para pelajar perlu diberikan pembinaan, baik dari orang tua, guru atau dari pihak eksternal dari yaitu kepolisian dan tokoh masyarakat.

"Peran keluarga itu Soko Guru atau tonggaknya anak bisa baik itu di keluarga yang utama," katanya.

Sebelumnya, KK dilaporkan tewas di rumah sakit setelah mengalami pendarahan di bagian kepala. Pelakunya berinisial NR, seorang pelajar di salah satu SMA di Bukittinggi.

Baca Juga:Buntut Asmara Tewaskan Pelajar di Bukittinggi, Begini Kata Nurani Perempuan

Perkelahian berujung maut itu berlangsung di kawasan Belakang Balok, Kota Bukitttinggi. Kejadian berawal dari percakapan via WhatsApp antara pelaku dan korban.

Keduanya terlibat cekcok karena pelaku berpacaran dengan mantan korban. Entah kenapa, pelaku dan korban janjian untuk bertemu di lokasi tersebut.

Ketika korban dan temannya sampai di lokasi yang telah di janjikan, korban turun dari sepeda motor dan pelaku langsung memukul kepala korban menggunakan helm hingga korban terjatuh ke aspal.

Perkelahian itu sempat di lerai warga yang berada di sekitar lokasi. Lantas, korban yang mengalami luka parah dilarikan ke rumah sakit. Malangnya, nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia di RS Yarsi Bukittinggi.

Kontributor : B Rahmat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak