Selain itu, kebocoran minyak rem juga menjadi penyebab utama rem blong. Sistem pengereman hidrolik sangat mengandalkan tekanan dari minyak rem. Jika terjadi kebocoran, tekanan ini berkurang drastis dan membuat rem tidak bisa berfungsi normal.
Pemeriksaan teknis kendaraan sangat penting untuk menghindari kerusakan komponen rem, seperti kampas rem yang aus, kaliper rem macet, atau master silinder yang mulai rusak. Ketika komponen ini tidak diganti atau dirawat secara rutin, kinerja pengereman bisa terganggu dan memicu kecelakaan fatal.
Salah satu faktor yang kerap terabaikan adalah vapor lock, yakni ketika udara atau uap air masuk ke dalam sistem pengereman. Hal ini biasanya terjadi karena pemilihan minyak rem yang tidak sesuai spesifikasi atau karena sistem rem tidak kedap udara.
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas juga turut menyumbang potensi rem blong. Saat kendaraan membawa muatan berlebih, sistem rem dipaksa bekerja ekstra keras. Dalam jangka waktu panjang, hal ini membuat komponen pengereman lebih cepat aus dan rawan gagal saat dibutuhkan.
Selain faktor teknis, faktor manusia seperti kelelahan pengemudi juga tak boleh diabaikan. Ketika pengemudi sudah kelelahan, reaksi terhadap gangguan teknis seperti gejala awal rem blong menjadi lebih lambat. Ini meningkatkan risiko kecelakaan, terutama di jalan menurun atau saat kecepatan tinggi.
Bagi masyarakat, memahami ciri awal rem blong seperti pedal rem terasa lebih dalam atau pengereman terasa lambat adalah langkah awal pencegahan. Jika gejala ini muncul, sebaiknya kendaraan tidak dipaksakan melaju, terutama di medan berbahaya.
Kesadaran akan pentingnya perawatan rem secara rutin perlu terus ditanamkan, baik bagi pengemudi pribadi maupun pengusaha angkutan. Dengan memahami dan mengantisipasi penyebab rem blong, risiko kecelakaan lalu lintas bisa ditekan secara signifikan.
Kontributor: Saptra S