SuaraSumbar.id - Warga Nagari Lunang Utara, Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dibuat resah dengan ditemukannya jejak harimau berjarak hanya sekitar 100 meter dari pemukiman.
Jejak tersebut pertama kali terlihat pada Kamis (16/1/2025) dan berukuran sekitar sebesar sebuah handphone 6,5 inci.
Perangkat Kecamatan Lunang, Roma Vian, membenarkan penemuan jejak tersebut.
"Jejak harimau ini masih baru dan ditemukan sekitar 100 meter dari pemukiman warga di Nagari Lunang Utara," kata Vian, Jumat (17/1/2025).
Baca Juga:Jasad Riki Ditemukan 9 KM dari Lokasi Hanyut, Akhiri Pencarian 4 Hari di Sungai Lubuk Kalam
Jejak harimau pertama kali ditemukan warga yang hendak menuju ladang pada Kamis pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Kemudian, jejak serupa kembali ditemukan pada sore hari pukul 16.00 WIB, namun dengan arah yang berlawanan.
Vian menjelaskan, setelah laporan diterima, pihaknya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat segera menuju lokasi untuk memastikan temuan tersebut.
Penemuan jejak ini menimbulkan kecemasan di kalangan warga, mengingat jaraknya yang sangat dekat dengan pemukiman.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, harimau yang mendekati kawasan penduduk kerap memangsa ternak warga.
Baca Juga:Parah! Ayah di Pesisir Selatan Perkosa Anak Tiri Puluhan Kali, Akhirnya Hamil dan Melahirkan
“Kami berharap warga tetap waspada dan menghindari aktivitas sendiri di area yang diduga menjadi jalur harimau. Jika ada tanda-tanda baru, segera laporkan kepada pihak berwenang,” tambah Vian.
BKSDA Sumatera Barat berencana memasang kamera jebak di sekitar lokasi untuk memantau pergerakan harimau tersebut.
Pemasangan alat ini juga bertujuan memastikan apakah harimau tersebut masih berada di sekitar kawasan pemukiman atau telah kembali ke habitat aslinya.
Pihak BKSDA mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang membahayakan, seperti mengejar atau mencoba menangkap harimau.
“Kami akan melakukan patroli bersama masyarakat untuk memastikan keamanan penduduk dan satwa liar,” ujar seorang petugas BKSDA yang ikut memantau lokasi.
Kehadiran harimau ini menunjukkan pentingnya pelestarian habitat satwa liar di Sumatera Barat.
Namun, konflik manusia dan satwa liar juga menjadi tantangan besar yang harus ditangani secara bijaksana untuk melindungi kehidupan kedua belah pihak.
Kontributor : Rizky Islam