Inflasi Bukittinggi Tertinggi di Sumbar, Rokok dan Harga Pangan Jadi Biang Kerok

Sedangkan, kentang, bawang merah, daging ayam ras, dan ikan cakalang menjadi komoditas yang menekan deflasi.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 04 Januari 2025 | 11:42 WIB
Inflasi Bukittinggi Tertinggi di Sumbar, Rokok dan Harga Pangan Jadi Biang Kerok
Ilustrasi rokok (Pixabay/NoblePrime)

SuaraSumbar.id - Kota Bukittinggi mencatatkan inflasi tertinggi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada tahun 2024 dengan angka inflasi sebesar 1,68 persen, berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang tercatat sebesar 106,38. Sebaliknya, inflasi terendah terjadi di Kabupaten Pasaman Barat dengan angka 0,37 persen dan IHK 107,55.

Kepala BPS Kota Bukittinggi, Abdi Gunawan, menjelaskan bahwa inflasi tahun ke tahun (y-on-y) terjadi karena kenaikan harga di 10 kelompok pengeluaran, terutama pada makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 2,13 persen.

Kelompok lain yang turut menyumbang inflasi meliputi:

  • Pakaian dan alas kaki: 1,51 persen.
  • Kesehatan: 5,38 persen.
  • Transportasi: 0,17 persen.
  • Perawatan pribadi dan jasa lainnya: 8,10 persen.
  • Restoran: 1,77 persen.

“Komoditas seperti beras, emas perhiasan, sigaret kretek mesin, daging ayam ras, dan minyak goreng menjadi penyumbang utama inflasi y-on-y pada Desember 2024,” ujar Abdi, Jumat (3/1/2025).

Baca Juga:Polresta Bukittinggi Perketat Pemeriksaan Senjata Api Personel

Namun, beberapa komoditas memberikan andil terhadap deflasi y-on-y, termasuk cabai merah, bensin, bahan bakar rumah tangga, daun bawang, bawang merah, bayam, dan kangkung.

Inflasi Bulanan dan Komoditas Penyumbang

Inflasi month-to-month (m-to-m) Bukittinggi pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,34 persen. Beberapa komoditas yang dominan menyumbang inflasi m-to-m adalah cabai merah, sigaret kretek mesin, ayam hidup, dan minyak goreng.

Sedangkan, kentang, bawang merah, daging ayam ras, dan ikan cakalang menjadi komoditas yang menekan deflasi.

Tingkat Inflasi dan Dinamika Ekonomi Lokal

Baca Juga:Drama Pilkada Bukittinggi: DKPP Tolak Tuntas Gugatan Penggelembungan Suara

Inflasi y-to-d (year-to-date) Bukittinggi sebesar 1,68 persen menjadi cerminan dinamika ekonomi lokal yang dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini