Blak-blakan Saksi Kunci Kasus Tewasnya Pelajar SMP Afif Maulana di Padang: Dia Ajak Saya Lompat Jembatan!

Saksi kunci dalam kasus kematian Afif Maulana di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya bersuara.

Riki Chandra
Selasa, 09 Juli 2024 | 15:45 WIB
Blak-blakan Saksi Kunci Kasus Tewasnya Pelajar SMP Afif Maulana di Padang: Dia Ajak Saya Lompat Jembatan!
Orang tua Afif Maulana yang ditemukan meninggal dunia di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang. [Suara.com/Saptra S]

Aditya membantah informasi bahwa Afif dikerumuni polisi di atas jembatan. "Itu informasi tidak benar. Tidak ada sama sekali," katanya.

Aditya menyebutkan saat dirinya dipiting polisi, ia lalu sempat memberitahukan bahwa ajakan Afif melompat. Namun, polisi yang ia beritahu tidak percaya lantaran tingginya jembatan ke bawah sungai.

"Pak teman saya ada yang mau melompat". Dijawab sama pak polisi: (polisi tidak percaya) tinggi jembatan ini". Lalu dikumpulkan Adit (dengan pelaku tawuran lainnya)," ceritanya.

Aditya juga menegaskan bahwa tidak benar Afif ikut dibawa ke Mapolsek Kuranji. Di sini, hanya ada 17 terduga pelaku tawuran lainnya yang pada dini hari itu ikut diamankan.

Baca Juga:Kasus Kematian Afif Maulana, Polda Sumbar Siap Hadapi Laporan LBH Padang dan Kontras

"Di polsek Afif tidak ada sama sekali. Itu isu-isu yang beredar tidak benar. Ketika di polsek Adit sempat ngomong lagi dengan petugas kepolisian ini. Dia kan ambil dokumentasi, Adit ngomong: "pak teman saya ada yang bilang ingin melompat tadi". Tapi tidak dihiraukan dengan bapak-bapak petugas ini," bebernya.

Dari Mapolsek Kuranji ini, para terduga pelaku tawuran dibawa ke Mapolda Sumbar. Lagi-lagi, Aditya juga menyampaikan perihal tentang Afif yang melompat.

"Waktu itu kan di dekat ruangan, Adit lupa ruangannya. Bapak ini tanya ke Adit: "ini kenapa luka-luka ini?". Adit jawab: saya yang tertangkap di Jembatan Kuranji, pak, yang terjatuh. Teman saya katanya ada juga yang ingin melompat". Bapak itu seperti tidak percaya," jelasnya.

Aditya mengaku paman Afif sempat ke rumahnya. Namun saat itu ia belum pulang dari Polresta Padang. Ketika itu, paman Afif marah-marah kepadanya.

"Waktu itu ada paman korban ke rumah Adit, dia waktu itu ingin ketemu Adit. Cuman waktu itu Adit di Polresta Padang, belum pulang. Paman korban ini marah-marah. Sampai melempar kunci ke kakak Adit, kena perut kakak Adit. Itu di rumah Adit kejadiannya," ujar dia.

Baca Juga:Kematian Tragis Siswa SMP Afif Maulana, Kementerian PPPA Kawal Kasus Dugaan Penyiksaan Oknum Polisi

Aditya membeberkan marahnya paman Afif diduga karena ia kesulitan bertemu dengannya. Karena ingin membawa Aditia ke LBH Padang.

"Ya karena tidak bisa ketemu Adit. Katanya mau bawa Adit, katanya dia mau bawa Adit, pengacaranya ada katanya," pungkasnya.

Kontributor: Saptra S

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak