SuaraSumbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa proses pencarian masih berlangsung untuk 15 korban yang hilang akibat banjir bandang lahar dingin Marapi yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.
Berdasarkan laporan terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari Senin pukul 13.00 WIB, korban meninggal dunia sampai Senin (13/5/2024) siang mencapai 43 orang.
Rinciannya, korban meninggal tercatat dari Kabupaten Agam sebanyak 19 orang, dan Kabupaten Tanah Datar 14 orang.
Kemudian Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, dan Kabupaten Padang Panjang dua orang. Saat ini, masih ada 15 orang lagi yang statusnya tercatat sebagai korban dalam pencarian. Dari enam jenazah yang ditemukan, empat masih dalam proses identifikasi.
Baca Juga:Jumlah Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Sumbar Mencapai 43 Orang
"Proses pencarian korban masih berlangsung, dan kami berupaya keras untuk menemukan semua yang hilang," ujar seorang pejabat BNPB, dikutip hari Senin.
Sementara itu, pengamatan terbaru dari Gunung Marapi menunjukkan peningkatan getaran hujan di Stasiun Batu Palano sejak Minggu malam, meningkatkan kekhawatiran akan potensi bahaya susulan.
BNPB telah mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi untuk waspada dan melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
"Kami meminta warga untuk mengutamakan keselamatan dan segera mengungsi ke lokasi yang aman. Pemantauan terus dilakukan dan informasi akan segera disampaikan jika ada perkembangan," tambah pejabat tersebut.
Banjir bandang ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi, memperlihatkan pentingnya kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menghadapi bencana alam.
Baca Juga:18 Lokasi Jalan Rusak di Silaiang Jalur Padang-Bukittinggi, 2 Titik Putus Total
BNPB dan tim gabungan terus bekerja keras dalam upaya pencarian dan pertolongan, serta koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menangani dampak bencana ini.
Kontributor : Rizky Islam