Titik Soeharto Jadi 'Tembok Penghalang' Megawati ke Koalisi Prabowo

"Peran Megawati juga sangat kuat dalam peristiwa Reformasi yang menumbangkan pemerintahan Orba," tambahnya.

Chandra Iswinarno
Senin, 15 April 2024 | 15:56 WIB
Titik Soeharto Jadi 'Tembok Penghalang' Megawati ke Koalisi Prabowo
Titiek Soeharto dan Bobby Kertanegara. (Instagram/@titieksoeharto)

SuaraSumbar.id - Titiek Soeharto, putri dari mantan Presiden Soeharto, disebut-sebut sebagai salah satu penghalang bagi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk mendekatkan diri ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, yang menilai bahwa Megawati memiliki memori kelam terhadap pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

Jerry Massie menjelaskan bahwa pergantian kekuasaan dari Presiden Soekarno, ayah dari Megawati, ke Soeharto telah meninggalkan luka mendalam bagi Megawati.

“Saat Presiden Soeharto menduduki tampuk kekuasaan menggantikan posisi ayahnya Presiden Soekarno, selalu akan menjadi nightmare atau mimpi buruk serta merupakan memori yang kelam yang sulit dilupakan,” kata Jerry, Senin (15/4/2024).

Lebih lanjut, Jerry mengungkapkan bahwa rasa dendam Megawati terhadap keluarga Soeharto tampak jelas ketika aset-aset Soeharto yang kini dipegang oleh anak-anaknya dirampas oleh negara di era kekuasaan PDIP melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Peran Megawati juga sangat kuat dalam peristiwa Reformasi yang menumbangkan pemerintahan Orba," tambahnya.

Jerry juga menyoroti bahwa kedekatan antara Titiek Soeharto dengan Prabowo, yang semakin erat setelah kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024, turut menambah ketidaknyamanan bagi Megawati dan PDIP dalam Koalisi Indonesia Maju.

“Nah ada indikasi Ibu Titiek akan mendampingi Prabowo sebagai ibu negara maka saya prediksi akan membuat PDIP no comfort (tak nyaman) jika berkoalisi dengan Prabowo,” pungkas Jerry.

Kondisi ini menunjukkan betapa kompleks dan sensitifnya hubungan antar tokoh politik di Indonesia, yang sering kali dibayangi oleh sejarah politik yang panjang dan penuh intrik.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak