SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten Agam mendesak percepatan penanganan infrastruktur yang terdampak oleh banjir lahar Gunung Marapi yang terjadi Jumat pekan lalu.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Edi Busti, yang juga menjabat sebagai ex officio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, prioritas utama adalah normalisasi sungai yang menjadi aliran lahar dan pembangunan jembatan dengan konstruksi mitigasi bencana.
Dalam wawancara yang dilakukan di Kabupaten Agam, Jumat (12/4/2024), Edi Busti mengungkapkan, "Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) dan jika pembangunan jembatan tidak bisa dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kami akan segera menyusun proposal untuk diajukan ke pemerintah pusat."
Edi Busti menambahkan bahwa pembangunan harus dilakukan secepat mungkin untuk mengurangi kekhawatiran warga akan dampak lebih lanjut jika hujan kembali melanda.
Baca Juga:Festival Rakik-rakik di Danau Maninjau Rayakan Idul Fitri 1445H
"Kondisi saat ini di bawah jembatan sudah ada tiang penyangga, tapi ketika debit air meningkat, air meluap ke permukiman warga, menyebabkan banjir lahar dingin seperti yang terjadi Jumat lalu," jelasnya.
Selanjutnya, Edi menekankan perlunya rapat khusus dengan pemerintah kecamatan dan nagari untuk membahas pengelolaan tempat pembuangan sedimen yang dibawa oleh banjir.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana alam di masa depan dan memperkuat infrastruktur di area yang rawan bencana.
Kontributor : Rizky Islam
Baca Juga:Festival Rakik-rakik di Maninjau Agam Meriahkan Lebaran Idul Fitri