Pemkab Agam Percepat Penanganan Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Edi Busti menambahkan bahwa pembangunan harus dilakukan secepat mungkin untuk mengurangi kekhawatiran warga akan dampak lebih lanjut jika hujan kembali melanda.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 12 April 2024 | 14:05 WIB
Pemkab Agam Percepat Penanganan Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Bencana alam berupa banjir lahar dingin dari Gunung Marapi telah menyebabkan kerusakan parah di daerah Simpang Bukik Lasi, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam pada Jumat (5/4/2024) sore, sekitar pukul 15.30 WIB.

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten Agam mendesak percepatan penanganan infrastruktur yang terdampak oleh banjir lahar Gunung Marapi yang terjadi Jumat pekan lalu.

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Edi Busti, yang juga menjabat sebagai ex officio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, prioritas utama adalah normalisasi sungai yang menjadi aliran lahar dan pembangunan jembatan dengan konstruksi mitigasi bencana.

Dalam wawancara yang dilakukan di Kabupaten Agam, Jumat (12/4/2024), Edi Busti mengungkapkan, "Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) dan jika pembangunan jembatan tidak bisa dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kami akan segera menyusun proposal untuk diajukan ke pemerintah pusat."

Kondisi daerah Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, yang rusak karena banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Jumat (5/4/2024). [Dok.Antara]
Kondisi daerah Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, yang rusak karena banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Jumat (5/4/2024). [Dok.Antara]

Edi Busti menambahkan bahwa pembangunan harus dilakukan secepat mungkin untuk mengurangi kekhawatiran warga akan dampak lebih lanjut jika hujan kembali melanda.

Baca Juga:Festival Rakik-rakik di Danau Maninjau Rayakan Idul Fitri 1445H

"Kondisi saat ini di bawah jembatan sudah ada tiang penyangga, tapi ketika debit air meningkat, air meluap ke permukiman warga, menyebabkan banjir lahar dingin seperti yang terjadi Jumat lalu," jelasnya.

Selanjutnya, Edi menekankan perlunya rapat khusus dengan pemerintah kecamatan dan nagari untuk membahas pengelolaan tempat pembuangan sedimen yang dibawa oleh banjir.

Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana alam di masa depan dan memperkuat infrastruktur di area yang rawan bencana.

Kontributor : Rizky Islam

Baca Juga:Festival Rakik-rakik di Maninjau Agam Meriahkan Lebaran Idul Fitri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak