Mengatasi Kesulitan dan Overthinking dengan Doa: Pesan Nabi Muhammad untuk Umat Islam

Salah satu sarana spiritual yang ditekankan dalam Islam adalah berdoa, sebuah praktek yang menghubungkan hamba dengan Khaliknya secara langsung.

Chandra Iswinarno
Senin, 12 Februari 2024 | 20:14 WIB
Mengatasi Kesulitan dan Overthinking dengan Doa: Pesan Nabi Muhammad untuk Umat Islam
Ilustrasi overthinking. (Pixabay/@debiofani)

SuaraSumbar.id - Dalam menghadapi kesulitan dan kegalauan, umat Islam diajarkan untuk senantiasa mengingat dan kembali kepada Allah SWT.

Ini bukan hanya sebuah ajaran tapi juga solusi spiritual yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW untuk membantu umatnya mengatasi kesulitan dan kegelisahan, termasuk overthinking yang dapat menghambat kehidupan sehari-hari.

Salah satu sarana spiritual yang ditekankan dalam Islam adalah berdoa, sebuah praktek yang menghubungkan hamba dengan Khaliknya secara langsung.

Dalam buku "Kumpulan Doa-Doa" yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, terdapat doa khusus untuk mengatasi kesulitan dan kegelisahan yang bisa menjadi panduan bagi umat Islam di masa kini ataupun masa mendatang.

Baca Juga:Doa Agar Utang Pinjol Terlunasi

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَائُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ صَدْرِي وَجِلَاءَ غَمِّي وَذَهَابَ حُزْنِي وَهَمِّي

Allāhumma innī 'abduka, wabnu 'abdika, wabnu amatika. Nāshiyatī bi yadika mādhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qadhā'uka. As'aluka bi kulli ismin huwa laka sammayta bihī nafsaka, wa anzaltahū fī kitābika, aw 'allamtahū ahadan min khalqika, awista'tsarta bihī fī ilmil ghaybi 'indaka, an taj'alal qur'āna rabī'a qalbī, wa nūra shadrī, wa jilā'a ghammī, wa dzahāba huznī wa hammī.

"Ya Allah, sungguh aku hamba-Mu, putra hamba-Mu (laki-laki), putra hamba-Mu (perempuan). Nasibku di tangan-Mu, berlaku padaku ketentuan-Mu, adil padaku putusan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama-Mu yang Kau sebut untuk diri-Mu, (nama) yang Kau turunkan dalam kitab-Mu, (nama) yang Kau ajarkan pada segelintir hamba-Mu, atau (nama) yang hanya Kau sendiri yang mengetahuinya dalam pengetahuan ghaib agar Kau menjadikan Alquran sebagai musim semi (di) hatiku, cahaya batinku, pelenyap kebingunganku, dan penghilang kesedihan serta kebimbanganku."

Lebih lanjut, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan doa serupa untuk diucapkan saat seorang Muslim menghadapi musibah dan ujian, berharap agar terlepas dari kegalauan.

Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Imam Abu Dawud menyampaikan, "Tidaklah seorang hamba tertimpa suatu kegalauan (musibah) dan kesedihan kemudian dia berdoa [dengan doa tersebut], melainkan Allah SWT akan menghilangkan kegalauannya dan menggantinya dengan kebahagiaan."

Baca Juga:Imam Nawawi Ungkapkan Tiga Doa Penting dalam Menghadapi Kesulitan

Pesan ini bukan hanya sebagai pengingat akan pentingnya berdoa dalam menghadapi kesulitan, tapi juga sebagai peneguhan akan kekuatan doa dalam Islam yang dapat memberikan ketenangan, kekuatan, dan solusi bagi yang beriman.

Kementerian Agama dan ulama mengajak umat Islam untuk mengamalkan doa ini dalam kehidupan sehari-hari, baik di saat senang maupun susah, sebagai manifestasi kepercayaan dan ketergantungan kepada Allah SWT.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak