SuaraSumbar.id - Imam Al-Ghazali, seorang ahli fiqih terkemuka bermazhab al-Syafi'i, mengisahkan dalam kitab Ihya Ulumuddin tentang dialog Nabi Daud Alaihissalam dengan Allah SWT mengenai siapa yang akan menghuni rumah Allah dan sholat mana yang akan diterima-Nya.
Dalam munajatnya, Nabi Daud Alaihissalam bertanya kepada Allah SWT, "Ya Rabb-ku, siapakah yang akan menghuni rumah-Mu, dan sholat siapakah yang akan Engkau terima?"
Allah SWT kemudian mewahyukan kepada Nabi Daud Alaihissalam bahwa orang yang akan menghuni rumah-Nya dan sholatnya diterima adalah yang merendahkan diri di hadapan-Nya, hidup dalam zikir kepada-Nya, mengendalikan nafsunya demi-Nya, serta berbuat baik kepada sesama.
Allah SWT menyatakan, "Cahaya orang-orang seperti itulah yang akan menerangi langit dan bumi." Ia juga menjanjikan bahwa doa mereka akan dikabulkan, dan mereka akan diberi petunjuk dan cahaya dalam kegelapan, seperti Taman Firdaus di puncak surga.
Baca Juga:Doa saat Mencoblos Surat Suara Pemilu dan Pilpres 2024
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa sholat adalah tiang agama dan pondasi keyakinan dalam Islam. Ia menyoroti pentingnya kegiatan rutin ini dan peran muadzin dalam menyerukan panggilan untuk menegakkan sholat.
Rasulullah SAW juga menggambarkan bahwa di Hari Kiamat, ada tiga kelompok manusia yang akan diberi tempat terhormat di bukit Misik Adzfar, di antaranya adalah orang-orang yang gemar membaca Alquran, yang tetap beramal meski diuji sebagai budak, dan yang menyerukan panggilan untuk sholat.
Kisah ini menegaskan pentingnya kesederhanaan, zikir, kontrol diri, dan perbuatan baik dalam ibadah. Semoga kita dapat mengambil inspirasi dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Cahaya orang-orang yang merendahkan diri di hadapan-Nya akan menerangi langit dan bumi."
Kontributor : Rizky Islam