SuaraSumbar.id - Beredar video seorang perempuan diduga pendaki Gunung Marapi yang terjebak usai letusan gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) itu. Video tersebut membuncah sejumlah grup WA hingga media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak seorang perempuan dalam kondisi penuh lumpur vulkanik. Napasnya sesak dan dengan ucapan yang tak jelas di dengar.
Video berdurasi sekitar 20 detik itu kemungkinan diambil oleh perempuan itu sendiri. Namun hingga kini belum jelas kebenarannya, apakah perempuan itu salah satu pendaki yang terjebak erupsi gunung merapi tersebut.
Sementara itu, Pos SAR Limapuluh Kota telah mengerahkan tim untuk melakukan evakuasi pendaki di Gunung Marapi yang masih terjebak.
“Kita telah berangkatkan tim terdiri 5 rescuer dan dua potensi,” kata Komandan Pos SAR Limapuluh Kota, Robi Saputra kepada wartawan, Minggu (3/12/2023)
Diketahui, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (Sumbar) mencatat sebanyak 28 pendaki sudah berada di posko pendakian dan 42 orang lainnya masih dalam proses evakuasi.
"Terhitung hingga pukul 17.30 WIB, sekitar 42 pendaki belum turun dan masih dalam proses evakuasi. Evakuasi juga dibantu oleh Tim PMI Batu Palano," kata Plh Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti.
Sebelumnya, BKSDA Sumbar mencatat sebanyak 70 orang pendaki berada di atas Gunung Marapi saat mengalami erupsi. “Pendaki yang telah cek in di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Batu Berjumlah 13 orang,” katanya.
Dia menjelaskan, Gunung Marapi berada pada Status level II (Waspada). Sehingga masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung dilarang untuk berwisata.
"Kemudian tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius tiga Kilometer dari kawah atau puncak,” tuturnya.
Eka juga memastikan sistem booking online pendakian TWA Marapi telah ditutup. Para petugas yang ada di seluruh pintu masuk juga sedang berusaha untuk menghubungi semua pendaki.
Kontributor : B Rahmat