Geothermal Gunung Talang Butuh Sosialisasi Pemkab Solok, Sebagian Warga Masih Menolak

Sejumlah masyarakat di kawasan kaki Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), masih menolak kehadiran proyek geothermal, pemanfaatan energi panas bumi.

Riki Chandra
Jum'at, 03 November 2023 | 07:14 WIB
Geothermal Gunung Talang Butuh Sosialisasi Pemkab Solok, Sebagian Warga Masih Menolak
Kawasan kaki gunung Talang, Kabupaten Solok, lokasi wacana proyek geothermal. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Sejumlah masyarakat di kawasan kaki Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), masih menolak kehadiran proyek geothermal, pemanfaatan energi panas bumi.

Salah satu upaya geothermal terwujud adalah dengan menggencarkan sosialisasi yang intensif dari pihak pemerintah daerah (pemda) setempat.

Hal itu dinyatakan Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Batu Bajanjang, Bujang M Nur. Menurutnya, masyarakat yang menolak hadirnya geothermal di Gunung Talang hanya dua dari delapan jorong.

"Yang menolak itu adalah warga di Jorong Buah Gunuang dan Jorong Gurah. Sedangkan 6 jorong lainnya menerima kehadiran geothermal ini," katanya, Kamis (2/11/2023).

Baca Juga:Begini Penilaian Analis Terkait Modal Kerja PGEO Negatif

Selain itu, pihaknya beberapa tahun lalu pun telah melakukan studi banding ke Desa Margamukti dan Desa Lembang yang juga masuk wilayah produksi panas bumi di Provinsi Jawa Barat.

Studi banding ini diikuti 70 orang yang terdiri dari unsur ninik mamak, perangkat nagari hingga peringkat kecamatan. Selain ke Jawa Barat, mereka juga pernah studi banding ke proyek geothermal yang ada di kabupaten tetangga yakni Kabupaten Solok Selatan.

Setelah studi banding, mereka berkesimpulan bahwa proyek geothermal dapat berdampingan dengan masyarakat. Dalam arti tidak akan mengganggu aktivitas pertanian masyarakat.

"Kami melakukan studi banding untuk membuktikan geothermal ini tidak merusak lingkungan. Yang dekat kita saja ini contohnya, di Solok Selatan, itu luar biasa hebat pertumbuhan ekonomi masyarakat di sana sekarang. Sampai sekarang belum ada pengaruhnya ke alam sekitar," ujarnya.

Bujang menceritakan adanya sebagian kecil masyarakat Batu Bajanjang menolak kehadiran geothermal karena adanya provokasi dari pihak luar. Di mana pihak luar ini kata dia menginginkan proyek geothermal gagal terlaksana dengan cara memberikan kabar buruk yang menakut-nakuti masyarakat akan kerusakan lingkungan.

Baca Juga:PGEO Terbitkan Obligasi Buat Bayar Utang, Begini Kata Analis

Dia sendiri sudah membuktikan dengan melihat langsung dengan mata kepalanya bahwa geothermal tidak merusak lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini