Keajaiban di Laut! Hanya Makan Wafer, Dua Nelayan Padang Hidup Setelah Semalaman Hanyut

Syafrianto dan Efendi semalaman bertahan hidup di tengah gelap gulita lautan Sumatera Barat. Mereka hanya berbekal wafer.

Chandra Iswinarno
Rabu, 01 November 2023 | 11:53 WIB
Keajaiban di Laut! Hanya Makan Wafer, Dua Nelayan Padang Hidup Setelah Semalaman Hanyut
EIlustrasi hanyut. [Dok.Insidepontianak]

SuaraSumbar.id - Keajaiban terjadi di tengah laut daerah Sumatera Barat, setelah dua nelayan asal Kota Padang, yakni Syafrianto (34) dan Efendi (35), berhasil selamat setelah terombang-ambing semalaman.

Berdasarkan informasi yang terhimpun Suara Sumbar, Rabu (1/11/2023), Syafrianto dan Efendi ditemukan oleh sesama nelayan di Pantai Muaro Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (31/10) kemarin.

Sebelumnya, kedua nelayan tersebut dinyatakan hilang hanyut di lautan pada Senin (30/10). Ketika itu, keduanya melaut untuk mencari ikan pada pagi hari. Tapi hingga malam, mereka tak kunjung pulang.

Syafrianto dan Efendi pergi melaut untuk menangkap ikan di sekitar Pulau Sao. Tapi menurut nelayan lainnya, kapal mereka diterjang ombak hingga karam.

Baca Juga:Lima Nelayan Kepri Hanyut hingga ke Malaysia, Perahu Diduga Dihempas Ombak

"Kami menemukan Syafrianto dan Efendi Selasa malam sekitar pukul 11.00 WIB," kata Ardicon, nelayan, Rabu.

Saat ditemukan, kata dia, kedua nelayan itu dalam kondisi lemas. Oleh warga setempat langsung diberikan makanan dan minuman."

"Kalau cerita mereka, bahan persediaan makanan saat melaut sudah dibuang agar keduanya bisa mengapung dan bertahan di lautan. Mereka bilang bawa nasi goreng dan air, tapi tak sempat dimakan," kata dia.

Syafrianto sendiri mengungkapkan, ia dan Efendi bertahan hidup di tengah lautan hanya dengan memakan roti wafer.

"Namanya di laut, gelap gulita. Bahan makanan sudah kami buang semua, kecuali roti wafer. Itu yang membuat kami bertahan hidup," kata dia.

Baca Juga:Kasus Dugaan Penipuan Seret Nama Oknum Anggota DPRD Padang, Segera Dipanggil Polisi

Biduk yang mereka gunakan kini disandarkan di Pantai Muaro Ulakan, sementara mesin kapal telah diangkut kembali ke Kota Padang untuk diperbaiki.

Kisah selamat mereka mengingatkan pada kekuatan komunitas nelayan lokal dan pentingnya keselamatan di laut.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini