Menggerakkan Semangat Kepedulian Sosial
Gerakan Sedekah Seribu Sehari itu dianggap membangun dan menggerakkan semangat kepedulian di tengah masyarakat. Apalagi, penggerak dari komunitas tersebut hanyalah seorang perempuan tak berada, bahkan menderita kanker.
Sahabat Iis semasa SMK, Hijrah Adi Sukrial mengaku salut dengan perjuangan teman semasa sekolahnya itu. Menurutnya, Sri Chandra Nurlaili merupakan perempuan yang tangguh dan pantang menyerah. Dia tidak pernah mengeluh dengan semua kesulitan yang dilaluinya.
"Dia jadi relawan Sedekah Seribu Sehari karena pengamalan pahitnya tak punya uang untuk berobat. Dia memikirkan orang lain agar tidak merasakan pedihnya kesulitan biaya," katanya kepada Suara.com, Senin (21/11/2022).
Baca Juga:Pertamina Sebut Pasokan BBM dan LPG di Sumbar Aman Selama Libur Nataru
Menurut tokoh muda Tanah Datar itu, Iis mengetuk hati para dermawan dengan gerakan sedekah. Ini tidak saja berdampak pada orang-orang kaya, namun juga menggugah hati para tetangga untuk berbagi. Lebih-lebih kini Iis juga melahirkan rumah asuh bagi anak-anak terlantar.
"Sebagai teman dan masyarakat di Tanah Datar, saya bangga punya sosok sahabat seperti Iis. Jadi relawan itu butuh tenaga, pikiran dan waktu. Tidak mudah jadi dia," katanya.
Atas dasar itulah dulu Hijrah mendaftarkan sahabatnya itu untuk dapat menerima penghargaan SATU Indonesia Award. "Saya anggap dia pantas sekali. Tidak banyak orang yang berpunya, perempuan lagi, berjuang memikirkan nasib orang lain. Dia kami anggap betul-betul menginspirasi orang banyak untuk saling peduli," tuturnya.
Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra pun mengapresiasi gerakan komunitas Sedekah Seribu Sehari. Menurutnya, aksi sosial itu telah membantu tugas pemerintah dalam meringankan beban masyarakat.
Eka mengatakan, Sri Chandra seorang perempuan yang tidak pernah lelah memperjuangkan orang-orang susah agar dapat bantuan sosial dan jaminan sosial dari pemerintah.
"Yang paling kami apresiasi, dia (Iis) tidak pernah mengeluh dan menyalahkan pemerintah. Seandainya ada yang terluput, dia bantu dulu dengan swadaya, sembari dicarikan solusi dari pemerintah," katanya.
Baca Juga:Dua Rumah di Bukit Tinggi Terbakar, Begini Kejadiannya
Eka juga telah meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemkab Tanah Datar untuk berkoordinasi dan mengakomodir masyarakar terlantar yang dijembatani S3 Lintau.