SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menegaskan bahwa kunci untuk membangun jalan tol di sebuah daerah adalah pembebasan tanah. Jika hal itu lancar, maka pembangunan diyakini lancar pula.
"Pembangunan jalan tol sudah dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yaitu Dharmasraya sampai ke Solok Selatan dan sudah dialokasikan di Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi dan juga nanti dari pusat tapi kuncinya adalah pembebasan tanah yang lancar," katanya, Minggu (23/10/2022).
Dia mengatakan, jika masalah pembebasan lahan ini selesai maka Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkomitmen membangunnya.
Empat hari lalu, Mahyeldi mengaku bertemu Menteri PUPR. Dia pun menyatakan komitmennya dengan catatan lahan tidak bermasalah.
Baca Juga:Tekan Kenakalan Remaja, Gubernur Sumbar Wajibkan Siswa SMA Ikut Wirid di Masjid 2 Kali Sebulan
Ia menyebutkan, untuk gerbang tol yang berbatasan dengan provinsi lain akan dibuat se menarik mungkin. "Kalau perlu dibuat gerbang yang bisa untuk dijadikan lokasi swafoto atau pre wedding nantinya dan ini akan dipersiapkan," katanya.
"Yang memasuki Sumbar akan dibuat senyaman mungkin dan menyenangkan," ujarnya lagi.
Dua Sirip Tol Trans Sumatera di Sumbar
Sumbar bakal memiliki dua ruas 'sirip' jalan tol yang terhubung ke Tol Trans Sumatera. Masing-masing, Tol Padang-Pekanbaru dan Tol Solok Selatan-Rengat.
"Tol Padang-Pekanbaru di wilayah Sumbar sedang dalam proses pembebasan lahan. Saat ini progres untuk seksi I Padang-Sicincin sudah mencapai 81 persen," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga:Sumbar Bakal Punya Dua 'Sirip' Tol Trans Sumatera, Mahyeldi: Menteri Janji Masuk RPJMN 2024-2029
Ruas tol lain yang sudah dalam perencanaan adalah ruas Solok Selatan-Rengat (Riau) yang awalnya diusulkan oleh Bupati Dharmasraya.
Gubernur Mahyeldi mengatakan, untuk Tol Padang-Pekanbaru, pihaknya sudah bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk melaporkan progres pembebasan lahan yang sudah rampung hingga 81 persen.
"Kami sudah memasukkan surat resmi meminta Menteri PU PR memerintahkan kelanjutan pembangunan ruas itu dan langsung ditanggapi," ujarnya.
Dari 81 persen lahan yang telah berhasil dibebaskan itu ada sekitar 20 km yang berada dalam satu hamparan, tidak tersebar dalam titik-titik terpisah seperti sebelumnya, sehingga kontraktor sudah bisa bekerja.
"Kami sampaikan untuk sisanya 19 persen lahan akan selesai dibebaskan pada Desember 2022," katanya.
Sementara itu untuk Tol Solok Selatan-Rengat awalnya diusulkan oleh Bupati Dharmasraya. Usulan awal itu adalah Tol Dharmasraya-Rengat. Namun karena potensi ekonomi yang luar biasa, dalam pertemuan dengan Menteri PUPR diputuskan pembangunan tol dari Solok Selatan-Rengat.
"Menteri sudah berjanji untuk memasukkan rencana itu dalam RPJMN 2024-2029," kata Gubernur.