SuaraSumbar.id - Jalan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) di Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman, yang amblas sejak beberapa tahun terakhir semakin parah.
Atas kondisi itu, jalan tersebut terancam ditutup. "Kerusakannya (amblas) semakin parah seiring dengan terjadinya hujan," kata Wali Nagari Kuranji Hulu, Salman Hardani, Kamis (26/5/2022).
Meski di jalan amblas yang menghubungkan Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam tersebut telah dipasang jembatan darurat atau bailey pada akhir 2021, namun tanah penyangga penahan jembatan terus digerus air hujan.
Salman mengatakan, kondisi jalan tersebut semakin parah karena hujan yang mengguyur daerah itu dalam dua hari belakangan.
Menurutnya, Pemprov Sumbar melalui UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah VI Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar telah meninjau kondisi terbaru jalan tersebut pada Rabu (25/5/2022).
UPTD tersebut melalui surat yang ditujukan kepada Kepala Polisi Sektor Sungai Garinggiang merekomendasikan menutup jalan itu dan arus kendaraan dialihkan ke Jalan Batu Gadang Kuranji Hulu, kata dia.
Namun dari pantauan jalan alternatif di Sungai Garinggiang baik melalui Batu Gadang, Sungai Sirah maupun Kampung Dadok relatif kecil dan tidak didukung dengan penerangan yang memadai bahkan ada bagian yang amblas sehingga tidak direkomendasikan untuk kendaraan besar dan melintas di malam hari.
Salman berharap Pemprov Sumbar segera memperbaiki jalan di Kuranji Hulu karena infrastruktur itu merupakan akses penting bagi masyarakat Padang Pariaman dan Agam untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
Dia khawatir, jika akses jalan tersebut putus maka nagari itu menjadi daerah terisolir dan ekonomi masyarakat menurun.
Sementara itu, salah seorang pengendara sepeda motor Awaluddin meminta pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut karena amblasnya jalan itu sudah terjadi menahun.
"Sebenarnya saya takut naik jembatan (darurat) ini karena kondisi tanah penyangganya sudah parah tapi mau bagaimana lagi ini merupakan jalan terdekat dan akses utama," ujarnya.
Dirinya juga khawatir dengan kendaraan yang membawa barang dengan tonase besar karena potensinya masuk ke dalam jurang dengan kedalaman belasan hingga puluhan meter semakin besar.
Diketahui pada Mudik Lebaran 2022 sejumlah kendaraan hampir masuk jurang di dekat jembatan tersebut karena tidak mengetahui kondisi jalan sehingga tetap memacu laju kendaraan pada malam hari. Beruntung warga setempat secara bergantian berada di lokasi untuk mengarahkan kendaraan melintas. (Antara)