Nasabah Bank BTN Cabang Padang di Sumbar tersebar di 19 kabupaten dan kota dengan jumlah mitra pengembang lebih dari 100. Memudahkan proses KPR bagi pengembang dan konsumen, BTN Cabang Padang juga telah membuka outlet BTN di sejumlah daerah strategis. Seperti di Kota Bukittinggi, Payakumbuh dan Kota Solok. Dengan begitu, daerah-daerah yang dekat tidak perlu lagi mengurus akad kredit ke Kota Padang.
"Pengajuan KPR sekarang juga lebih mudah. Bisa lewat btnproperti online. Kalau usia peminatnya merata, tapi milenial cukup banyak," katanya.
Topang Pemulihan Ekonomi Nasional
Sejak meluncurkan program KPR, Bank BTN didaulat pemerintah membantu masyarakat dalam hal pembiayaan perumahan di Indonesia. Sampai hari ini, BTN terus berkomitmen dan memberikan kontribusi nyata menjalankan perannya untuk penyediaan perumahaan layak huni.
Baca Juga:BTN Siapkan Digital Mortgage Ecosystem Menghadapi Era Digitalisasi
Bank BTN telah menjadi kontributor utama dalam mendorong program perumahan nasional, terutama pada pembiayaan perumahan di segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sejak tahun 1976, BTN telah membiayai pembangunan 4,9 juta unit rumah masyarakat di seluruh Indonesia. Paling tidak, 90 persen portofolio kredit Bank BTN adalah terkait perumahan dan 80 persennya KPR. Bank BTN juga menyerap kuota subsidi terbesar atau rata-rata lebih dari 70 persen.
Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020, Bank BTN tetap fokus menjalankan perannya mendukung program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Hal itu juga sejalan target Bank BTN yang ingin berstranformasi menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia tahun 2025 mendatang. Bahkan, dalam kurun waktu 2021 hingga 2025 nanti, BTN menargetkan pembiayaan pembangunan satu juta rumah dengan rata-rata 200 ribu unit per tahunnya.
Direktur Consumer & Commercial Banking Bank BTN, Hirwandi Gafar, dalam siaran persnya mengatakan, sepanjang tahun 2021, BTN membukukan laba bersih sebesar Rp 2,37 triliun. Angka tersebut melesat naik 48,29 persen dari periode yang sama di tahun 2020, yakni Rp 1,60 triliun. BTN juga membukukan pendapatan bunga Rp 25,83 triliun atau naik 2,62 persen dari tahun sebelumnya, yakni Rp 25,16 triliun.
Sementara itu, beban bunga turun dari sebelumnya Rp 16,04 triliun menjadi Rp 12,62 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih Bank BTN senilai Rp 13,20 triliun meningkat 44,73 persen dari Rp 9,12 triliun pada tahun 2020. Dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan/NPL gross, Bank BTN mengalami penurunan dari level 4,37 persen di akhir Desember 2020, menjadi 3,70 pada Desember 2021. Kemudian, NPL net turun menjadi 1,20 persen dari sebelumnya 2,06 persen. Sedangkan dari sisi rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) turun menjadi 92,86 persen dari sebelumnya di level 93,19 persen.
Awal 2022, Bank BTN mengebut penyaluran KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Bahkan, sekitar 6.000 unit akad kredit KPR FLPP rampung dalam sepekan lewat akad yang digelar serentak di Kantor Cabang Bank BTN seluruh Indonesia. Akad massal ini merupakan salah satu upaya BTN dalam mempercepat penyaluran KPR bersubsidi.
Baca Juga:Cara Beli Rumah Murah Melalui Program Lelang Rumah Bank BTN
“Tahun 2022 banyak peluang dan tantangan dalam menyalurkan KPR, namun kami sangat optimistis industri properti pulih dan demand masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah atas rumah masih tinggi, dan KPR Sejahtera FLPP selalu menjadi pilihan mereka,” kata Hirwandi Gafar dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022).
Tahun 2021, kata Hirwandi, BTN mencatatkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP dengan nilai lebih dari Rp 17 triliun untuk 117 ribu unit rumah lebih. Dia optimis penyaluran KPR Sejahtera FLPP 2022 lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Tak sekadar mempercepat penyaluran KPR bersubsidi, Hirwandi mengatakan, BTN juga akan meningkatkan pelayanan kepada developer, sebagai mitra pembangunan rumah. Mulai dari proses pencairan kredit konstruksi, pelayanan jemput bola, pengurusan dokumen, serta yang paling penting adalah bekerjasama mengupayakan rumah berkualitas bagi masyarakat.
Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, tahun ini BTN menargetkan pertumbuhan laba bersih di angka 9 hingga 11 persen. Salah satu cara mencapainya adalah dengan menurunkan biaya bunga, menjaga kualitas kredit, menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dan mengakselerasi transformasi bisnis perseroan.
"Kita memang berangkat dari perjalanan mentransformasi BTN, ini menjadikan fondasi untuk tumbuh. Transformasi itu penguatan dari sisi proses, SDM, teknologi informasi. Tahun ini kita akan melaksanakan target-target yang dituangkan dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) dengan hasil transformasi tersebut," kata Haru dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Menurut Haru, pertumbuhan kredit Bank BTN di 2021 mengisyaratkan bahwa sektor perumahan cukup kuat dalam melewati masa krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. "Berbagai insentif yang diberikan pemerintah mampu menjaga daya beli konsumen, sehingga permintaan kredit rumah tetap meningkat. Kami optimis, saat ekonomi semakin pulih, dan pandemi berlalu sepenuhnya, permintaan KPR dapat meningkat lebih tinggi lagi," katanya.