Gubernur Sumbar Geram Pedagang "Kuasai" Jembatan Kelok 9: Jangan Dirusak, Membangun Itu Tidak Mudah!

Mahyeldi Ansharullah, turun langsung menertibkan aktivitas jual beli yang dilakukan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di atas Jembatan Kelok 9, Kabupaten Limapuluh Kota.

Riki Chandra
Rabu, 04 Juni 2025 | 22:12 WIB
Gubernur Sumbar Geram Pedagang "Kuasai" Jembatan Kelok 9: Jangan Dirusak, Membangun Itu Tidak Mudah!
Potret lapak-lapak pedagang di atas Jembatan Kelok 9, Kabupaten Limapuluh Kota. [Dok. Biro Adpim Pemprov Sumbar]

SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, turun langsung menertibkan aktivitas jual beli yang dilakukan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di atas Jembatan Kelok 9, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (4/6/2025).

Aksi tegas itu diambil Mahyeldi setelah mendapati badan jembatan Kelok 9 yang menjadi ikon Sumbar tersebut berubah fungsi menjadi lapak dagangan.

Jembatan yang seharusnya menjadi jalur lintas strategis antarprovinsi justru terlihat dipenuhi oleh tenda-tenda darurat, gerobak dagangan, hingga parkir liar kendaraan pengunjung yang datang untuk berbelanja.

Kondisi tersebut tidak hanya menimbulkan kesemrawutan, tetapi juga mengganggu kenyamanan dan keamanan pengguna jalan.

Penertiban ini menjadi sorotan lantaran Jembatan Kelok 9 merupakan jalur strategis yang menghubungkan Sumbar-Riau dengan volume kendaraan tinggi setiap harinya.

Ribuan kendaraan, mulai dari mobil pribadi, hingga bus antarkota melintasi jembatan itu setiap hari. Fakta ini menjadikannya salah satu titik vital dalam perekonomian Sumatera bagian tengah.

Aktivitas pedagang yang tak terkendali di area tersebut dikhawatirkan memicu kecelakaan lalu lintas hingga mempercepat kerusakan fisik jembatan.

Aktivitas perdagangan di atas jembatan Kelok 9 dinilai sangat berisiko, baik dari sisi keselamatan pengguna jalan maupun terhadap ketahanan struktur jembatan.

Jika dibiarkan, beban tambahan dari lapak dan parkir liar berpotensi merusak komponen jembatan yang telah dirancang sesuai spesifikasi beban lalu lintas reguler.

"Ayo, segera pindah. Jangan di sini, ini berbahaya. Mohon Bapak/Ibu paham ya," ujar Mahyeldi.

Dalam pernyataannya, Mahyeldi tampak menekankan bahwa keselamatan adalah prioritas utama.

Ia meminta agar seluruh pedagang bisa memahami pentingnya larangan ini demi kebaikan bersama, terutama dalam menjaga fasilitas umum yang telah dibangun dengan anggaran besar dan waktu yang panjang.

Dia juga mengingatkan bahwa larangan berjualan di area tersebut bukan tanpa alasan. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan infrastruktur vital jembatan Kelok 9.

Mahyeldi menilai bahwa jika tidak ada kepatuhan dari masyarakat, maka kerusakan pada jembatan bukan hanya soal teknis, tapi juga bentuk kegagalan dalam menjaga tanggung jawab sosial bersama.

Mahyeldi mengungkapkan bahwa Pemprov Sumbar sudah berulang kali mengingatkan para pedagang untuk tidak berjualan di area jembatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak