Warga Dharmasraya Hanyut Terseret Aliran Sungai, 10 Provider di Padang Terancam Denda

Seorang warga Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan hanyut terseret arus sungai. Sampai kini, petugas masih melakukan pencarian.

Riki Chandra
Kamis, 04 November 2021 | 06:15 WIB
Warga Dharmasraya Hanyut Terseret Aliran Sungai, 10 Provider di Padang Terancam Denda
Ilustrasi tenggelam (Unsplash/Ian Espinosa)

SuaraSumbar.id - Seorang warga Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan hanyut terseret arus sungai. Sampai kini, petugas masih melakukan pencarian.

Sejumlah provider atau penyedia jasa internet belum membayarkan retribusi menara ke Pemkot. Perusahaan yang menunggak itu terancam denda besar. Berikut 4 berita menarik di Sumatera Barat pada Rabu (3/11/2021):

1. Warga Dharmasyara Hilang Terseret Arus Sungai, Korban Belum Ditemukan

Personel gabungan menyisir aliran Sungai Batang Momong, Nagari IV Koto Dibawuah, Kabupaten Dharmasraya. [Dok.ANTARA]
Personel gabungan menyisir aliran Sungai Batang Momong, Nagari IV Koto Dibawuah, Kabupaten Dharmasraya. [Dok.ANTARA]

Seorang warga Nagari IV Koto Dibawuah, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan hanyut terseret arus Sungai Batang Momong pada Selasa (2/11) malam. Korban diketahui bernama Muhammad Ma'in (35).

Baca Juga:Belum Bayar Retribusi Menara, 10 Provider di Kota Padang Terancam Denda

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya, Eldison mengatakan, korban dilaporkan terseret arus sungai saat mencoba menyeberangi Batang Momong dengan cara berenang bersama satu orang temannya Ferri.

Baca selengkapnya

2. Belum Bayar Retribusi Menara, 10 Provider di Kota Padang Terancam Denda

Petugas melakukan perbaikan menara seluler. [Dok.ANTARA/Iggoy El Fitra]
Petugas melakukan perbaikan menara seluler. [Dok.ANTARA/Iggoy El Fitra]

Sebanyak 10 provider atau penyedia jasa internet belum membayarkan retribusi menara hingga November 2021 kepada Pemkot Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

"Hingga hari ini jumlah retribusi menara yang sudah masuk mencapai Rp 1,6 miliar atau 66,32 persen dan masih ada 10 provider yang belum membayar kewajiban," kata Kepala Dinas Kominfo Padang, Rudy Rinaldy, Rabu (3/11/2021).

Baca Juga:Warga Dharmasraya Hilang Terseret Arus Sungai, Korban Belum Ditemukan

Baca selengkapnya

3. Bea Cukai Teluk Bayur Padang Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp 12,9 Miliar

Pemusnahan barang ilegal oleh Bea dan Cukai Teluk Bayur. [Suara.com/ Istimewa]
Pemusnahan barang ilegal oleh Bea dan Cukai Teluk Bayur. [Suara.com/ Istimewa]

Bea dan Cukai Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat (Sumbar) musnahkan barang milik negara (BMN) yang diperoleh dari hasil penindakan bidang kepabeanan dan cukai. Jika ditotalkan, seluruh barang yang dimusnakan mencapai Rp 12,9 miliar.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Teluk Bayur, Indra Sucahyo mengatakan, penindakan (pemusnahan) karena tidak memenuhi ketentuan larangan dan/atau pembatasan.

Baca selengkapnya

4. Lontong Kariang, Kuliner Khas Minang Dari Bonjol Bertahan Ratusan Tahun

Lontong kering tanpa kuah dibungkus dengan daun pisang di Pasar Equator Bonjol, Kabupaten Pasaman. (Antarasumbar/Septria Rahmat)
Lontong kering tanpa kuah dibungkus dengan daun pisang di Pasar Equator Bonjol, Kabupaten Pasaman. (Antarasumbar/Septria Rahmat)

Lontong kariang yang ada di Pasar Equator Bonjol, Nagari Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat merupakan kuliner khas yang mampu bertahan sejak ratusan tahun lalu hingga saat ini. Sajian lontong kering tanpa kuah itu biasa dijual seharga Rp5000-an saja.

"Makanan lontong kariang atau lontong kering tanpa kuah khas Bonjol, Kabupaten Pasaman ini sudah sejak lama. Dijual turun-menurun dari nenek, orang tua hingga saya sendiri, lamanya itu sekitar seratus tahun," kata Pedagang Makanan Elvi di Pasar Equator Bonjol, seperti dilaporkan Antara, Rabu (3/11/2021).

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini