Kronologis Video Viral Pria Berdarah-darah yang Mengaku Tertusuk di Pos PPKM Kota Padang

Video tersebut diambil di Pos PPKM Darurat Kota Padang, persisnya di kawasan Lubuk Peraku. Menurut polisi, peristiwa yang viral itu terjadi akibat kesalahpahaman.

Riki Chandra
Minggu, 18 Juli 2021 | 15:10 WIB
Kronologis Video Viral Pria Berdarah-darah yang Mengaku Tertusuk di Pos PPKM Kota Padang
Ilustrasi video viral di media sosial. (Shutterstock)

SuaraSumbar.id - Polisi mengungkap fakta dan kronologis tentang sosok pria dengan muka berdarah-darah yang videonya viral di media sosial (medsos) Facebook hingga tersebar di sejumlah grup WhatsApp pada Sabtu (17/7/2021).

Video tersebut diambil di Pos PPKM Darurat Kota Padang, persisnya di kawasan Lubuk Peraku. Menurut polisi, peristiwa yang viral itu terjadi akibat kesalahpahaman.

Pria tersebut bernama Awalluddin. Dia datang mengendarai mobil Avanza warna putih BA 1240 LB bersama karyawannya Hendra Sihaloho melewati Pos Sekat PPKM Darurat Lubuk Peraku, Kota Padang. Dia datang dari arah Solok menuju Kota Padang sekitar pukul 02.15 WIB.

"Petugas pos sekat menghentikan kendaraan untuk dilakukan pemeriksaan. Saat diperiksa, pengendara tidak bisa menunjukkan surat vaksin, hasil swab PCR dan hasil rapid Antigen," kata Kasubaghumas Polresta Padang Ipda Adha dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/7/2021).

Baca Juga:Anis Matta soal Aksi Represif Aparat Selama PPKM Darurat: Jangan sampai Rakyat Marah

Atas kondisi tersebut, Awalludin pun turun dari mobilnya dan beradu argumen dengan membentak petugas. Setelah itu, Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon mendekati Awalludin dan memintanya untuk menunjukkan identitas, namun yang bersangkutan tidak mau memperlihatkan.

Kepada petugas, Awalludin mengaku telah meminta izin kepada petugas saat melewati pos sekat Lubuk Peraku Kota Padang untuk menuju ke arah Taman Raya Bung Hatta.

"Kami meminta sopir ini kembali ke mobil dan putar arah menuju Solok. Namun dia tetap memaksa agar bisa melewati pos sekat," katanya.

Kapolsek pun berusaha melakukan upaya persuasif dengan merangkul punggung dan menggiring masuk ke mobil. Namun, Awalludin memberontak dan mendorong kapolsek.

Melihat hal tersebut, petugas pos sekat yang pada saat itu juga ada unsur Kecamatan Lubuk Kilangan melakukan peninjauan dan berusaha melerai dan meminta Awalludin masuk kedalam mobilnya.

Baca Juga:Daftar Lengkap PJU Jalan di Kota Salatiga yang Bakal Dipadamkan

"Ketika akan digiring masuk ke dalam mobil, pria ini memberontak kepada petugas, sehingga menyebabkan kepalanya terbentur ke sudut atas pintu depan sebelah kanan mobil yang mengakibatkan kelopak mata sebelah kiri mengalami luka," tuturnya.

Pasca mengalami pendarahan, Awalludin memaksa karyawannya untuk memvideokan kejadian itu.

"Awalludin juga menampar karyawannya dikarenakan tidak mau merekam kondisinya saat itu," bebernya.

Polisi mengklaim bahwa petugas di Pos Sekat PPKM Darurat Lubuk Peraku sudah melakukan upaya humanis.

"Petugas sudah melakukan upaya humanis, yakni untuk melengkapi dokumen-dokumen yang harus dibawa. Namun dia tetap memaksa masuk ke Kota Padang," katanya.

Sebelumnya, video pria dengan wajah berlumuran darah viral di sosial media (medsos) Facebook hingga tersebar di sejumlah grup WhatsApp, Sabtu (17/7/2021).

Dalam video yang beredar, wajah pria itu tampak berdarah-darah. Dia mengaku tertusuk pena saat berada di Pos penyekatan PPKM Darurat di perbatasan Kota Padang dan Kabupaten Solok.

Dalam rekaman video, pria itu mengaku keluar dari Kota Padang untuk melihat truk miliknya yang terbalik. Lantas, dia melapor ke petugas pos PPKM untuk keluar dan akan kembali ke Padang.

"Tidak lebih dari setengah jam (lokasi truknya yang terbalik). Sampai di sini ketika saya mau balik ke rumah, saya dihambat. Ditanyanya sama siapa tadi melapor, namun saya lupa, karena begitu banyak petugasnya," katanya.

"Akhirnya saya didorong pak, saya megang pena pak. Tertusuk ke mata saya, sudah buta pak," sebutnya lagi.

Selain itu, pria itu juga menyebutkan nama komandan Pos PPKM perbatasan Padang-Solok saat itu.

"Ini komandannya disini pak Nesmon pak. Banyak lagi yang lain-lain. Semua aparat," katanya.

Pria juga bersumpah bahwa dirinya didorong oleh petugas sehingga matanya tertusuk pena.

"Demi Allah, demi Rasulullah SAW. Didorongkan oleh anggota pak Nesmon. Mata saya buta. Masuk pena satu pak. Ini darahnya semua pak," sambil memperlihatkan tangannya berlumuran darah.

Kontributor : B Rahmat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak