Papaji Sumbar, Eksis Latih Ayam Jago dan Gerakan Ekonomi Peternak di Tengah Pandemi Covid

"Ini bagian dari melanjutkan tradisi, sebagai ajang silaturahmi, menjalin tali asih sesama pencinta ayam jago," ungkapnya.

Riki Chandra
Selasa, 22 Juni 2021 | 17:24 WIB
Papaji Sumbar, Eksis Latih Ayam Jago dan Gerakan Ekonomi Peternak di Tengah Pandemi Covid
Komunitas pecinta ayam jago Papaji Sumbar foto bersama sebelum pandemi Covid-19. [Dok.ist]

SuaraSumbar.id - Pandemi Covid-19 tidak menghalangi rutinitas dan eksistensi Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) Sumatera Barat (Sumbar). Komunitas Papaji Sumbar ini tetap eksis melatih ayam jago untuk dipasarkan kepada penghobinya.

Minggu (27/6/2021), komunitas pecinta ayam jago rencananya akan menggelar Latihan Prestasi (Latpres) untuk ayam muda. Nantinya, ayam-ayam tersebut akan dipasarkan kepada penghobi.

Menurut Heru Cahyono, latpres ini bertujuan menyaring ayam dengan kualitas terbaik untuk dipasarkan kepada penghobi.

Pelaksanaan latpres akan membatasi jumlah peserta, menjaga jarak dan selalu pakai masker serta mencuci tangan pakai sabun sebelum masuk arena.

Baca Juga:3 Unit Ruko di Pasaman Barat Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

"Karena kondisi pandemi Covid-19, sementara kami gelar kontes mini atau latpres dengan menerapkan protokol kesehatan. Latpres digelar di stadium Papaji Sumbar daerah Batang Anai," katanya, Selasa (22/6/2021).

Dalam latpres tersebut, lanjut Heru, peserta akan mendapatkan sertifikat, piala dan tabanas untuk pembinaan bagi juara 1. Peserta diwajibkan membayar insert atau biaya pendaftaran sesuai klas pertandingan.

"Ini bagian dari melanjutkan tradisi, sebagai ajang silaturahmi, menjalin tali asih sesama pencinta ayam jago," ungkapnya.

Heru menuturkan, selain menjalin hubungan baik sesama anggota, Papaji Sumbar bersama Papaji Pusat banyak melakukan kegiatan positif seperti memberikan bantuan kepada warga sekitar yang terkena polio, menyantuni anak yatim sekitar stadium.

"Pembina kita Mbah Joyo menularkan banyak kegiatan positif, bahkan memberikan bantuan kepada anak yatim hingga ke Pesisir Selatan waktu beliau ke Sumbar dulu untuk menghadiri kontes Papaji beberapa waktu lalu. Namun kontes saat itu batal digelar karena Covid-19," terangnya.

Baca Juga:Pemkab Tanah Datar Ancam Hentikan Bansos Warga Penolak Vaksin Covid-19

Dia menjelaskan, Papaji hadir untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tidak semua penghobi ayam jago indentik dengan judi. Papaji mempunyai tugas berat untuk mensosialisasikan bahwa ayam aduan tidak identik dengan judi.

"Awal memang ada yang protes karena mereka belum tahu kegiatan kami. Namun setelah dijelaskan dan melihat langsung bagaimana kegiatan Papaji baru mereka mengerti dan mendukung," ujarnya.

Heru mengkisahkan, kontes Papaji Sumbar digelar sejak 2018, setelah itu berlanjut hingga saat ini sudah terbentuk beberapa cabang Papaji di kabupaten dan kota. Dia juga merinci beberapa peraturan dalam kontes mulai dari penjurian hingga poin dalam kontes.

"Jalur ayam harus ditutup, ayam belaga selama 15 menit sesuai kelasnya, kemudian juri akan menghitung poin hingga laga usai," sebutnya.

Terakhir Heru menyampaikan, Papaji adalah organisasi yang memiliki payung hukum dan legal. Setiap kegiatan yang dilakukan sesuai aturan dan mendapatkan izin dari pemerintah dan penegakan hukum.

"Tujuan dilaksanakannya kontes maupun Latpres adalah untuk meningkatkan kualitas ternak agar dapat memiliki bibit terbaik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak