Tanpa buang waktu, Nurlela seketika disekap dan kepalanya ditutup menggunakan karung.
"Dia dibawa keliling dengan kondisi kepala ditutup pakai karung. Dia juga diancam pakai pisau yang ditempelkan dibagian perut," katanya.
"Komplotan itu lalu menganiaya Nurlela dan memaksanya memberikan pin ATM," sambungnya lagi.
Baca Juga:Pelantikan Wali Kota Bukittinggi Terpilih Ditunda, Ini Alasannya