Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 16 November 2024 | 14:33 WIB
Hendri Septa. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Debat pamungkas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang pada Jumat (15/11/2024) berlangsung panas dengan saling serang antar ketiga pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang.

Debat yang digelar di Hotel Truntum ini mempertemukan Paslon nomor urut satu Fadly Amran-Maigus Nasir, Paslon nomor urut dua M. Iqbal-Amasrul, dan Paslon nomor urut tiga Hendri Septa-Hidayat.

Debat dibagi menjadi enam segmen, dimulai dengan penyampaian visi misi masing-masing paslon yang langsung memicu saling serang.

Ketegangan semakin memuncak ketika masing-masing kandidat menyoroti masalah utama yang dihadapi Kota Padang, seperti pengangguran dan kemiskinan, yang menjadi sorotan penting dalam debat kali ini.

Baca Juga: Saling Serang Data Kemiskinan dan Pengangguran, Debat Pilkada Padang Panas

Fadly Amran Menyoroti Pengangguran

Fadly Amran, calon Wali Kota Padang nomor urut satu, membuka perdebatan dengan menyinggung masalah pengangguran yang masih tinggi di Kota Padang.

Ia mengutip hasil survei timnya yang menunjukkan keluhan warga mengenai sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, terutama bagi generasi muda.

Fadly menghubungkan hal ini dengan permasalahan sosial, seperti kenakalan remaja, yang menurutnya semakin meningkat akibat tingginya angka pengangguran.

“Warga Kota Padang mengeluhkan sedikitnya lapangan pekerjaan, sangat sulit untuk mencari pekerjaan baru,” kata Fadly, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Padang Panjang.

Baca Juga: Debat Pamungkas Pilkada Sijunjung: Benny-Radi vs Hendri-Mukhlis, Adu Visi SDA dan Infrastruktur

Iqbal Tekankan Pentingnya Kolaborasi

Paslon nomor urut dua, M. Iqbal, merespon dengan menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menyelesaikan masalah Kota Padang.

Iqbal menyatakan bahwa kepemimpinan yang bersinergi dibutuhkan untuk menghadapi tantangan, dan mengajak untuk melibatkan anak muda dalam setiap kebijakan pembangunan.

“Kepemimpinan Kota Padang harus melibatkan anak muda, karena mereka banyak yang kehilangan pekerjaan. Kita harus menyediakan kesempatan kerja, tes minat gratis, dan seragam sekolah gratis,” ujar Iqbal.

Dia mengungkapkan bahwa paslon mereka memiliki pengalaman dalam pemerintahan, mulai dari tingkat lurah hingga sekda.

Hendri Septa Klaim Program Sudah Dilaksanakan

Load More