SuaraSumbar.id - Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBHAP) PP Muhammadiyah bersama LBH Padang mendesak pihak kepolisian untuk segera menaikkan status kasus kematian tragis Afif Maulana (AM) ke tahap penyidikan.
Desakan ini juga disertai permintaan agar ahli forensik dari pihak keluarga korban dilibatkan dalam investigasi guna memperkuat bukti-bukti.
Afif Maulana, siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Padang yang berusia 13 tahun, ditemukan tewas mengambang di Sungai atau Batang Kuranji, Kota Padang, pada Minggu, 9 Juni 2024.
Berdasarkan investigasi LBH Padang, ada dugaan kuat bahwa sebelum ditemukan tewas, Afif mengalami penyiksaan yang melibatkan aparat kepolisian.
Dugaan Kekerasan Sebelum Kematian
Dalam keterangan tertulisnya, Anggota LBHAP PP Muhammadiyah Syafril Elain menyatakan bahwa proses hukum dalam kasus ini terasa lamban.
Dari hasil analisa forensik yang dilakukan pihak keluarga korban, ditemukan luka lebam pada perut, dada, dan punggung belakang Afif yang mengindikasikan adanya tindak kekerasan sebelum korban jatuh dari atas jembatan.
"Analisa forensik menunjukkan luka-luka tersebut bukan akibat jatuh dari ketinggian, melainkan sudah ada sebelumnya. Indikasi kuat bahwa Afif mengalami penyiksaan sebelum jatuh atau dijatuhkan dari atas jembatan semakin menguat," jelas Syafril pada Jumat (15/11/2024).
Posisi tubuh Afif yang ditemukan terlentang di sungai tanpa patah tulang kaki juga menimbulkan keraguan atas keterangan polisi yang menyatakan korban jatuh dari atas jembatan.
Desakan dan Tuntutan
Berdasarkan temuan dan analisa tersebut, LBH Muhammadiyah dan LBH Padang menyampaikan beberapa tuntutan, antara lain:
- Mendesak Polresta Kota Padang untuk mempercepat proses hukum dan segera meningkatkan status kasus ke tahap penyidikan.
- Meminta agar permohonan keluarga untuk melibatkan ahli forensik independen diterima guna memperkuat bukti-bukti hukum.
- Mengharapkan Komisi III DPR RI mendorong POLRI untuk segera mempercepat proses hukum terkait kasus kematian Afif Maulana.
- Menuntut Kapolri melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dugaan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam praktik penegakan hukum.
Klarifikasi dan Transparansi Diharapkan
Kasus ini menarik perhatian publik, khususnya masyarakat Sumatera Barat, yang menuntut transparansi dan keadilan.
Pihak keluarga korban berharap kasus ini menjadi momentum untuk mengungkap kebenaran sekaligus mencegah terulangnya praktik kekerasan oleh aparat penegak hukum di masa depan.
LBH Muhammadiyah dan LBH Padang menegaskan bahwa penyelesaian kasus ini adalah langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum.
Berita Terkait
-
Tim Forensik Blak-blakan Ungkap Hasil Autopsi Ulang Jenazah Afif Maulana, Luka-luka Sebelum Meninggal?
-
Soal Hasil Autopsi Ulang Jenazah Afif Maulana, Kapolda Sumbar: Kami Masih Menunggu!
-
Kapolda Sumbar Kembali Bicara Kematian Afif Maulana: Saya Sudah Dicopot Kapolri Kalau Tidak Cegah Tawuran!
-
KPAI Desak Hasil Autopsi Ulang Afif Maulana Segera Diumumkan: Harusnya Sudah Ada Titik Terang!
-
Ombudsman Sumbar Janji Kawal Ketat Kasus Kematian Pelajar SMP di Padang, Autopsi Ulang Jadi Kunci!
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tak Hanya Bantuan Logistik, PSI Padang Sediakan Potong Rambut Gratis bagi Penyintas
-
Pencarian Korban Banjir Bandang Agam Diperpanjang 15 Hari, Tim Gabungan Kerahkan Alat Berat
-
10 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Massal di Agam, Semua Tanpa Identitas!
-
Waspada Bencana Mengintai, Cuaca Ekstrem Sumbar Diprediksi hingga 13 Desember 2025
-
KLH Segel Sementara Tambang di Sumbar, Pasang Plang Pengawasan Publik