SuaraSumbar.id - Menghadapi ancaman meningkatnya aktivitas Gunung Marapi yang saat ini berstatus siaga (level 3), Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan komitmennya untuk menjaga keselamatan warga dengan target “zero korban”.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi mulai merasa waspada, namun Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, pada Kamis (7/11/2024) malam menyampaikan bahwa pemerintah daerah siap melakukan evakuasi kapan saja, mendirikan posko pengungsian, dan mendistribusikan bantuan.
“Kami akan terus memantau perkembangan aktivitas gunung ini yang menunjukkan peningkatan sejak beberapa hari terakhir,” ujar Audy.
Pemprov Sumbar juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang berpotensi terdampak, seperti Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang Panjang, untuk memastikan kesiapan tanggap bencana.
Langkah-langkah preventif mulai dari pendataan warga dalam radius berbahaya hingga pengadaan posko pengungsian telah dijalankan.
BNPB merencanakan kunjungan lapangan ke daerah-daerah rawan untuk mengecek langsung kesiapan, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.
Armensyah, Widyaiswara BNPB, menegaskan bahwa penetapan status siaga darurat ini bertujuan agar semua pihak dapat bergerak cepat demi mencegah jatuhnya korban jiwa.
"Kami ingin memastikan bahwa data warga, terutama kelompok rentan, tercatat dengan baik. Jika situasi memaksa, evakuasi wajib akan diberlakukan untuk keselamatan,” kata Armensyah.
Diamenambahkan bahwa evakuasi paksa bisa menjadi langkah yang diperlukan jika Gunung Marapi menunjukkan aktivitas yang mengancam keselamatan.
Baca Juga: Cara Pemprov Sumbar Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Upaya ini merupakan bentuk sinergi Pemprov Sumbar dan BNPB dalam memastikan keselamatan warga, di tengah kekhawatiran atas kemungkinan erupsi besar Gunung Marapi yang berada di wilayah Sumatera Barat.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Rincian Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: 9 Orang Meninggal, 1 Kritis, dan Puluhan Luka-Luka
-
Dramatis! Kepala BNPB dan Wamensos Harus Lewat Jalur Laut Buat Sambangi Pengungsi Lewotobi
-
BNPB: Lokasi Korban Jiwa Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Kebanyakan di Radius 4 Km
-
Warga Sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki Diminta Tidak Kembali ke Rumah Meski Ada Keluarga yang Masih Hilang
-
Teknologi Mitigasi Bencana RI Naik Kelas, Bisa Ekspor ke Luar Negeri
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Kakak-Adik Nia Kurnia Sari Perankan Sahabat di Film Tragedi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan
-
Harga Cabai Rawit Anjlok di Solok Selatan, Kini Cuma Rp21 Ribu per Kilogram
-
Aditya Gumay Garap Film Nia Kurnia Sari, Kisah Nyata Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Dibunuh
-
SMA 12 Padang Disegel? Klarifikasi Dinas Pendidikan dan Anak Nagari Nanggalo
-
Lalin Sumbar-Riau Lumpuh! Truk Terbalik di Jembatan Tanjung Alai