SuaraSumbar.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Sumatera Barat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun 2024.
Fenomena ini termasuk ancaman bencana galodo bagi warga yang tinggal di jalur aliran sungai dari Gunung Marapi.
Kepala BMKG BIM, Desindra Deddy Kurniawan, menyatakan bahwa kondisi ini dipicu oleh fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik ekuator bagian tengah, yang berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Sumatera Barat.
"Kami memasuki awal musim hujan, dan dengan adanya La Nina, beberapa wilayah di Indonesia, khususnya Sumatera Barat, akan mengalami peningkatan curah hujan yang signifikan," ujar Desindra Deddy Kurniawan dalam keterangannya, Kamis (7/11/2024).
Baca Juga: Update Gunung Marapi: 3 Letusan, Abu 800 Meter! Bagaimana Nasib Bandara Minangkabau?
Dampak dari La Nina, meskipun tidak secara langsung mengenai Indonesia, namun efeknya yang meningkatkan curah hujan bisa menyebabkan kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang, petir, hujan es, dan potensi puting beliung.
Desindra menjelaskan lebih lanjut bahwa masyarakat, khususnya yang berada di jalur aliran sungai Gunung Marapi, perlu waspada terhadap potensi galodo yang bisa terjadi tiba-tiba.
"Masyarakat yang berada di bantaran sungai, khususnya sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi, harus ekstra waspada terhadap potensi banjir bandang dan galodo," tegasnya.
BMKG menyarankan warga untuk terus memantau informasi cuaca yang terkini melalui berbagai kanal yang telah disediakan, termasuk aplikasi resmi dan situs web BMKG, serta media sosial.
"Kami berharap masyarakat bisa proaktif dalam mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem dengan mengikuti arahan dan informasi dari BMKG serta BPBD setempat," ucap Desindra.
Baca Juga: Awas! Gunung Marapi Erupsi 5 Kali dalam 6 Jam, Status Siaga Level III
Warga juga diimbau untuk mempersiapkan langkah-langkah pencegahan seperti memeriksa kondisi rumah untuk mengantisipasi angin kencang dan mempersiapkan perlengkapan darurat untuk menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu selama musim hujan ini.
Berita Terkait
-
Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Mudik Lebaran 2025, Ini Daftar Daerah Rawan
-
Terjadi Musim Pancaroba Selama Periode Lebaran, Pengelola Wisata Diminta Siapkan Mitigasi Bencana
-
Mudik Lebaran 2025, Siap-siap Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Ancam Penyeberangan!
-
Jakarta dan Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Sampai 1 April, BNPB Lakukan Rekayasa Cuaca
-
Modifikasi Cuaca Kembali Dilakukan Jelang Lebaran, Habiskan Rp200 Juta per Sekali Operasi
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
BRI Berkontribusi dalam Konservasi Laut Gili Matra Melalui Program Menanam Grow & Green
-
Nikmati Keandalan BRImo: Transaksi Tanpa Hambatan Selama Lebaran 2025
-
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 di Bandara Minangkabau Berkurang Dibanding Tahun Lalu
-
Transaksi Keuangan Tetap Bisa Dilakukan, 1 Juta AgenBRILink BRI Tangani Transaksi dan Pembayaran
-
Jemaah Asy-Syahadatain dan Majelis Tarbiyah Rayakan Idul Fitri 2025 Hari Ini