SuaraSumbar.id - Peningkatan aktivitas Gunung Marapi yang saat ini berstatus Siaga Level III sejak 6 November 2024, menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Nagari Bukik Batabuah, yang berada tepat di kaki gunung tersebut.
Kekhawatiran ini diperparah dengan munculnya hewan-hewan liar yang biasanya hidup di hutan ke permukiman penduduk.
Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus Putra, menyampaikan bahwa fenomena alam ini sering dianggap sebagai pertanda akan terjadinya erupsi lebih besar.
“Kejadian serupa terjadi sebelum erupsi besar pada 3 Desember tahun lalu, di mana hewan-hewan juga keluar dari hutan,” ungkap Firdaus, Kamis (7/11/2024).
Baca Juga: Waspada! BMKG: Cuaca Ekstrem Ancam Sumbar Hingga Akhir 2024, Galodo Mengancam Lereng Marapi
Sejak status gunung ditingkatkan menjadi Siaga, warga setempat melaporkan penampakan kijang dan simpai yang mulai mendekat ke area pemukiman.
Menurut Firdaus, hal ini menjadi sumber kecemasan tambahan bagi warga yang tinggal dalam radius 4,5 kilometer dari puncak gunung.
Data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat adanya 7 kali letusan dan 13 hembusan pada Kamis, 7 November 2024.
Sebagai tindakan pencegahan, pihak Nagari telah membagikan masker kepada warga untuk melindungi mereka dari abu vulkanik yang sudah mulai berjatuhan di beberapa area.
Meski aktivitas masyarakat masih berlangsung normal, Firdaus menegaskan bahwa Nagari terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah kabupaten terkait potensi evakuasi.
Baca Juga: Update Gunung Marapi: 3 Letusan, Abu 800 Meter! Bagaimana Nasib Bandara Minangkabau?
“Kami terus memantau situasi dan siap mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi warga,” tambahnya.
Firdaus mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, sambil berharap bahwa tindakan cepat dapat mengurangi dampak negatif dari aktivitas gunung.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Erupsi Gunung Marapi: Kolom Abu Tebal Mengarah Utara dan Timur Laut
-
Daftar 16 Gunung Api Mematikan dan Populer di Indonesia, Krakatau Paling Bahaya?
-
Jokowi Instruksi Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Santunan Segera Diberikan dan Relokasi Rumah Warga
-
Instruksi Jokowi Tangani Banjir Lahar di Sumbar: Evakuasi Korban Hilang dan Relokasi Rumah Warga
-
Wamenaker Berikan Bantuan Kemanusiaan Kepada Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Tragis! Siswa SD di Sijunjung Tewas Kesetrum Saat Pasang Umbul-umbul HUT Kabupaten
-
Usai Kalahkan Persita, CEO Semen Padang FC: Ini Titik Balik Kami
-
Solid dan Kompak, Kunci Semen Padang Bungkam Persita di Kandang Sendiri
-
Kronologi Bocah 10 Tahun Tertembak Senapan Angin di Rumah Dinas Puskesmas, Peluru Bersarang di Kepala
-
Pecah Telur! Rosad Setiawan Akhiri Paceklik Gol 22 Laga dengan Gol Spektakuler