Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 07 November 2024 | 19:47 WIB
ILUSTRASI - Potret aliran Sungai Batang Anai pascabanjir bandang bercampur lahar dingin Gunung Marapi melanda daerah itu pada Sabtu (11/5/2024). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat telah memasang empat sistem peringatan dini (Early Warning System, EWS) di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi, guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir lahar dingin.

Pemasangan ini dilakukan di empat sungai di wilayah Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang.

Juru bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab, menginformasikan bahwa sistem tersebut telah diuji coba dan berfungsi dengan baik.

“Kami telah melakukan uji coba dan mendapatkan laporan bahwa sistem ini beroperasi efektif,” ujar Ilham Wahab di kantor BPBD Sumbar, Kamis (7/11/2024).

Baca Juga: Tanah Datar Mulai Pulihkan 335 Hektare Lahan Sawah Terdampak Banjir Bandang dan Lahar Dingin Gunung Marapi

EWS tersebut dirancang untuk memberikan peringatan dini terhadap ancaman banjir lahar dingin, terutama seiring dengan meningkatnya aktivitas Gunung Marapi yang kini berada pada status Siaga level III.

"Alat ini penting, terutama saat kita memasuki musim hujan dan aktivitas vulkanik gunung meningkat," tambah Ilham.

Sistem peringatan ini dilengkapi dengan sensor ketinggian muka air dan CCTV yang memantau kondisi sungai secara real-time.

“Dengan teknologi ini, kita bisa mendapatkan data yang akurat tentang potensi banjir bandang atau lahar dingin, yang akan membantu kami dalam merespons lebih cepat,” kata Ilham.

Meskipun sistem ini memberikan kemajuan teknologi dalam pemantauan dan mitigasi bencana, Ilham mengakui bahwa empat sistem yang terpasang masih belum cukup.

Baca Juga: Segini Anggaran yang Dikucurkan Kementan untuk Pulihkan Sawah Rusak Diterjang Banjir Lahar Dingin di Sumbar

"Kami mempertimbangkan untuk menambah lebih banyak EWS mengingat ada lebih dari 12 sungai yang berpotensi mengalami banjir lahar," ungkapnya.

BPBD Sumbar juga sedang menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk pengoperasian EWS ini, guna memastikan semua informasi yang diterima dapat diolah secara efektif dan tepat waktu.

Di samping itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk masyarakat di sekitar Gunung Marapi, termasuk menggunakan masker saat terjadi hujan abu dan menghindari wilayah dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi.

Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan warga, sambil memantau perkembangan terkini melalui kanal informasi resmi seperti website Badan Geologi dan media sosial PVMBG.

Kontributor : Rizky Islam

Load More