SuaraSumbar.id - Seorang pria berinisial N (34), meninggal dunia usai diduga dianiaya saat menghadiri pesta pernikahan di Tanjung Paku, Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar). Peristiwa memilukan itu terjadi pada Selasa (29/7/2025) dini hari.
Dua terduga pelaku penganiayaan telah diringkus jajaran Polres Solok Kota. Hal itu dibenarkan Kasat Reskrim Polres Solok Kota, Iptu Oon Kurnia Ilahi.
Korban N merupakan warga Jalan Batang Lembang, Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok. Peristiwa ini diketahui polisi setelah adanya laporan saksi bernama Desnita (38) yang juga tinggal di kawasan tersebut.
Iptu Oon mengatakan, kasus dugaan penganiayaan itu terjadi di Perumnas Tanjung Paku di acara pesta pernikahan anak dari saudara salah seorang pelaku.
Pelaku IA alias Bay (24) datang ke lokasi pesta tengah malam. Ia ikut menikmati sajian makanan dan minum campuran tuak. Setelah itu, Bay ikut bergabung di area musik dangdut bersama tuan rumah yang juga pelaku berinisial RN (40).
Lantas, di tengah suasa pesta, terjadi cekcok mulut antara RN dengan korban N hingga berujung penamparan. Kemudian, Bay menendang rusuk korban hingga terjatuh.
"Pelaku Bay juga memukul keras bagian kepala korban," kata Iptu Oon menceritakan kronologinya, Kamis (31/7/2025).
Aksi keributan itu dilerai, Bay pun meninggalkan lokasi pesta. Setelah itu, ia pun kembali ke lokasi untuk memastikan apakah keributan sudah berakhir. Namun, yang dilihatnya korban justru tergeletak di atas pentas.
Kepada polisi, Bay mengaku disuruh pelaku RN untuk membuang korban ke sungai. Permintaan itu ditolaknya dan ia justru pergi meninggalkan lokasi dan kabur ke Nagari Tanjung Ampalu, Sijunjung.
Sekitar pukul 07.00 WIB, Bay mendapat kabar bahwa korban telah meninggal dunia. "Pelaku akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Tanjung Ampalu, dan kemudian ditangkap oleh Tim Jatanras Satreskrim Polres Solok Kota di Kabupaten Sijunjung," katanya.
Saat ini, kedua pelaku telah mendekam di sel Polres Solok Kota. Atas perbuatannya, mereka dijerat Pasal 170 ayat (2) ke-3 jo Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Tag
Berita Terkait
-
Pesan WA Terakhir Diplomat Arya Daru Sempat Salah Kirim, Terkirim ke Istri?
-
Terkuak Kejanggalan di Balik Kasus Diplomat Arya Daru,Akun NSA-RI Ungkap Pesan: "Aku Dibungkam"
-
Kasus Kematian Diplomat Ditutup, Mengapa Komnas HAM Minta Kasusnya Bisa Dibuka Lagi?
-
5 Fakta Janggal Kematian Arya Daru yang Patahkan Skenario Bunuh Diri
-
Kematian Arya Daru Janggal? Komnas HAM Beberkan Temuan, Minta Polisi Tetap Buka Penyelidikan
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Menuju Haul Bung Hatta ke-123, Puncaknya Digelar di Jam Gadang!
-
BRI Cetak Rekor Laba! Aset Tembus Rp2.106 Triliun di Tengah Gempuran Ekonomi
-
Sumbar "Pasar" Rokok Ilegal: 15 Juta Batang Rokok Tanpa Cukai Dimusnahkan, Negara Rugi Rp 14,6 M
-
Kematian Tragis Warga Solok di Malam Pesta Nikah: Diduga Dianiaya, 2 Pelaku Diciduk!
-
Penyegelan Kantor KONI Sumbar Berujung ke Polisi, Ketua Sebut Ada Unsur Pidana!