SuaraSumbar.id - Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan dana sebesar Rp 10 miliar untuk pemulihan lahan pertanian yang rusak akibat banjir lahar dingin dan banjir bandang di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Anggaran ini dialokasikan untuk memperbaiki areal persawahan yang terdampak di enam kabupaten dan kota di wilayah tersebut.
“Total ada Rp 10 miliar anggaran yang kita siapkan untuk pemulihan areal sawah yang rusak akibat banjir lahar dingin,” ujar Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Atekan, Rabu (30/10/2024).
Atekan menegaskan bahwa pemerintah siap menambah anggaran Rp 10 miliar ini apabila diperlukan, demi memastikan seluruh lahan sawah yang terdampak banjir lahar dingin bisa pulih.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah pusat telah berkomitmen untuk memperbaiki dan membangun kembali infrastruktur pertanian yang rusak, termasuk sistem irigasi di kawasan terdampak.
"Irigasi dan infrastruktur juga akan kita programkan, namun prioritas utama kita adalah mengoptimalkan lahan-lahan agar kembali produktif," kata Atekan.
Kepala UPTD Balai Mekanisasi Sarana dan Prasarana Pertanian, Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Syofrinaldi, menyebutkan bahwa tahap awal pemulihan fokus pada optimasi lahan sawah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Proses ini melibatkan pembersihan material berupa pasir, kerikil, kayu, dan bebatuan yang terbawa arus banjir lahar dingin.
“Material vulkanik seperti batuan dan pasir akan kita manfaatkan untuk membangun dinding penahan arus sungai, guna mengantisipasi lonjakan debit air saat musim hujan,” jelas Syofrinaldi.
Setelah proses optimasi lahan sawah selesai, langkah berikutnya adalah penataan kembali sawah, termasuk penyaluran pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah yang terdampak banjir lahar dingin di Sumbar. (antara)
Tag
Berita Terkait
-
Detik-detik Warga Agam Bertemu Harimau Sumatera Saat Buru Babi, Tubuh Gemetar di Atas Pohon Setinggi 15 Meter!
-
Tak Sengaja Bertemu Harimau, Pemburu Babi di Agam Gemetaran di Atas Pohon 15 Meter
-
Cuaca Buruk, Helikopter Tim Pemantau Lahar Gunung Marapi Gagal Terbang dari Bukittinggi
-
Terus Bertambah, Korban Meninggal Dunia Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Mencapai 50 Orang
-
Update Banjir Lahar Dingin Sumbar: Korban, Kerusakan, Penyebab dan Imbauan BNPB
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
Terkini
-
Benarkah Arya Daru Ingin Bunuh Diri Tahun 2013? Jejak Digital Bongkar Fakta Ini
-
Indonesia Bakal Jadi Lumbung Pangan Dunia, Mentan Amran: 3 Bulan Lagi Swasembada!
-
Apa Itu Kalcer? Bahasa Gaul Gen Z yang Viral di Media Sosial
-
6 Cara Cepat Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Harus Jelas!
-
Sidak Pasar Kota Padang, Mentan Amran Klaim Harga Pangan Turun Drastis!