SuaraSumbar.id - Kementerian Pertanian (Kementan) meninjau optimasi areal persawahan yang terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), pada 11 Mei 2024 lalu.
Dalam kunjungannya, Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Atekan, menyampaikan bahwa total luasan sawah yang terkena dampak mencapai 104 hektare.
Menurut Atekan, dari 104 hektare tersebut, terdapat beberapa kategori kerusakan, yaitu rusak berat, sedang, dan ringan. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk segera melaksanakan upaya normalisasi agar lahan pertanian dapat segera pulih.
"Sebetulnya normalisasi ini sudah bisa kita lakukan beberapa waktu lalu, namun terkendala pemetaan, sehingga baru bisa dilaksanakan sekarang," katanya, Rabu (30/10/2024).
Proses pemetaan lahan sawah yang terdampak banjir lahar dingin juga dihadapkan pada tantangan timbunan material, terutama di Nagari (desa) Bukik Batabuah.
Pemetaan ini penting untuk memastikan ketersediaan anggaran dan kelancaran proses optimasi yang sedang berlangsung.
Dalam kunjungannya, Atekan memastikan bahwa seluruh areal persawahan yang rusak akan diperbaiki oleh pemerintah, termasuk 335 hektare sawah di Kabupaten Tanah Datar.
"Pekerjaan untuk optimalisasi areal pertanian di Kabupaten Tanah Datar akan dimulai minggu ini," tegasnya.
Sementara itu, Komandan Korem 032 Wirabraja, Brigadir Jenderal TNI Wahyu Eko Purnomo, mengungkapkan bahwa proses normalisasi areal sawah yang terdampak ditargetkan rampung dalam waktu 50 hari ke depan.
"Kami optimistis bisa menyelesaikan proses ini melalui kerja sama dengan masyarakat, TNI, dan Kementerian Pertanian," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa kedalaman tumpukan material vulkanik bervariasi antara 70 sentimeter hingga 1,5 meter. (antara)
Berita Terkait
-
Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Optimasi Lahan di Merauke
-
Detik-detik Warga Agam Bertemu Harimau Sumatera Saat Buru Babi, Tubuh Gemetar di Atas Pohon Setinggi 15 Meter!
-
Tak Sengaja Bertemu Harimau, Pemburu Babi di Agam Gemetaran di Atas Pohon 15 Meter
-
Kementan Percepat Swasembada Pangan melalui Cetak Sawah dan Optimasi Lahan
-
Terus Bertambah, Korban Meninggal Dunia Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Mencapai 50 Orang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!
-
BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS untuk Perkuat Struktur Keuangan